Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Hamas - Israel Sepakat Damai, Ini Isinya

19 Januari 2025   14:57 Diperbarui: 19 Januari 2025   14:57 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik Internal di Israel

Negosiasi ini tidak hanya memperlihatkan jurang perbedaan antara Israel dan Hamas, tetapi juga mengungkap ketegangan politik di dalam negeri Israel. Netanyahu menghadapi tekanan besar dari koalisi sayap kanan yang menentang kesepakatan ini.

Menteri Diaspora, Amichai Chikli, misalnya, mengancam akan keluar dari pemerintahan jika Israel mundur dari wilayah yang telah dikuasai selama perang, termasuk koridor Philadelphi di perbatasan Gaza dan Mesir. Wilayah ini dianggap strategis oleh Israel, tetapi juga menjadi titik panas dalam hubungan dengan Mesir.

Sementara itu, Ben-Gvir dengan lantang menyatakan bahwa jika fase kedua kesepakatan diimplementasikan, partainya, Otzma Yehudit, akan keluar dari koalisi. Namun, ia juga menyatakan kesediaannya untuk kembali bergabung jika Israel melanjutkan perang.

Sikap ambigu ini mencerminkan dinamika politik yang kompleks, di mana para pemimpin politik berusaha menyeimbangkan antara kepentingan nasional dan agenda pribadi.

Tantangan Implementasi Kesepakatan

Meskipun kesepakatan ini telah disetujui, tantangan implementasinya sangat besar. Salah satu masalah utama adalah daftar tahanan dan sandera yang akan dibebaskan.

Pada menit-menit terakhir, Hamas mengajukan tuntutan tambahan untuk membebaskan enam tahanan senior, termasuk tokoh politik Palestina, Marwan Barghouti. Tuntutan ini hampir menggagalkan kesepakatan, tetapi akhirnya berhasil diselesaikan melalui mediasi intensif oleh Mesir dan Qatar.

Selain itu, ada juga tantangan logistik yang harus dihadapi. Israel telah membangun infrastruktur militer yang signifikan di Gaza selama perang, termasuk pangkalan militer dan tempat perlindungan bom.

Menurut pejabat keamanan Israel, infrastruktur ini dapat dibongkar dengan cepat jika diperlukan, tetapi prosesnya tetap membutuhkan koordinasi yang rumit.

Harapan dan Kekhawatiran Warga Gaza

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun