Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mengintip Kiamat 2026 Melalui Api Los Angeles

14 Januari 2025   12:58 Diperbarui: 14 Januari 2025   12:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiamat diprediksi akan terjadi di tahun 2026 akibat populasi yang tak terkendali dan kehancuran lingkungan (generated AI)

Namun, teknologi ternyata punya cara sendiri untuk menggagalkan ramalan Malthus. Dari revolusi pertanian hingga teknologi pencetakan 3D untuk makanan (bayangkan makan pizza yang dicetak langsung dari printer!), manusia terus menemukan cara untuk memastikan pesta di Bumi ini tidak kehabisan makanan --- setidaknya untuk sementara waktu.

Solusi: Pajak Anak dan Pilihan Bijak

Foerster, dalam upayanya menyelamatkan umat manusia, sempat mengusulkan ide yang kontroversial: mengenakan pajak tinggi untuk keluarga yang punya lebih dari dua anak. Bayangkan saja: punya anak ketiga berarti bayar pajak ekstra! Mungkin terdengar tidak adil, tapi dalam skenario Foerster, ini adalah salah satu cara untuk memperlambat laju kiamat.

Namun, solusi ini tidak bisa berdiri sendiri. Profesor Daniel Brooks dari Universitas Toronto menekankan bahwa perubahan perilaku manusia adalah kunci. Pilihan bijak, seperti memilih pemimpin pro-sains dan mengurangi konsumsi berlebihan, bisa membantu kita menghindari skenario terburuk. Jadi, kalau ada pemilu, pilihlah pemimpin yang lebih suka mendukung penelitian energi bersih daripada membangun gedung pencakar langit untuk selfie.

Kita tak perlu menunggu asteroid jatuh atau robot mengambil alih dunia untuk merasakan cicipan kiamat. Kebakaran besar yang  melanda Los Angeles adalah bukti nyata bahwa ancaman itu sudah ada di depan mata.

Kota para bintang itu berubah menjadi neraka dunia, dengan langit oranye yang terasa seperti adegan film distopia.

Kebakaran ini, yang diperburuk oleh gelombang panas ekstrem dan kekeringan panjang akibat perubahan iklim, menunjukkan betapa rentannya kita terhadap alam yang sedang marah.

Tidak hanya menghancurkan rumah-rumah mewah Hollywood, api ini juga merusak ribuan hektar lahan, membahayakan satwa liar, dan mencemari udara hingga membuat kualitas udara menurun drastis.

Seperti yang diperingatkan Johan Rockstrm, kita telah melampaui enam dari sembilan batas planet yang menjaga stabilitas ekosistem Bumi. Kebakaran di Los Angeles adalah contoh nyata bagaimana perubahan iklim dapat memicu bencana besar yang berdampak luas.

Dengan suhu global yang terus meningkat, insiden serupa bisa menjadi hal biasa. Ini adalah pengingat bahwa kiamat versi kecil sudah mulai muncul di sekitar kita.

Apa yang Matahari Katakan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun