Mohon tunggu...
ikhsan bang haji
ikhsan bang haji Mohon Tunggu... Lainnya - adalah seorang pegawai desa di Desa Wanayasa

Menyukai menulis dan concern terhadap pemerintahan desa dan gerakan belanja di warung tetangga

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Uang Calon Disayang, Tak Ada Uang Calon Ditendang

5 Mei 2023   00:47 Diperbarui: 5 Mei 2023   00:52 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena seperti ini semua orang sudah tahu, sialnya dilegitimasi oleh semua. Menyedihkan? Ya tentu saja sangat menyedihkan.

Lalu mengapa ini bisa terjadi? Apakah karena prilaku politisi, Makelar, ataukah masyarakat? Atau jangan-jangan penyelenggara PEMILU juga bagian dari budaya ini? Atau ini terjadi karena Pendidikan politik yang seharusnya kewajiban Partai politik tidak jalan?

Atau kita harus menyalahkan pemerintah? (opsi ini hanya sebatas pertanyaan, bukan pernyataan, takut saya...!)

Tidak ada resume untuk menunjuk siapa yang salah.

Dugaan sementara mengapa fenomena ini terjadi adalah "karena Tuhan tidak benar-benar dilibatkan dalam perpolitikan"

Pernyataan percaya dan bertaqwa kepadaTuhan yang Maha Esa, hanya selembar kertas yang dibubuhi tanda tangan di atas materai Rp. 10.000,-  (Kalau di warung harganya Rp. 12.000,- jadi mending beli di Kantor POS saja, harganya tetep Sepuluh Ribu .... Halllah  apa ini???)

Tapi tidak melibatkan Tuhan ini juga masih sebatas dugaan dan belum bisa disebut sebagai kesimpulan, sebab memilih dan mendefinisikan Tuhan saja kita masih pada selera masing-masing.

Wallahul Muwafiq ila Aqwamit Thoriq

Wassalamu'alaikum Warohmatullai Wabarokaatuh!

(Biar diaku NU)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun