Malam ini adalah malam yang mengasyikkan bagiku, tak terasa Riska terlebih dahulu tumbang meregang nyawa diikut Gilang, Deni dan Farah.
"Tak bisakah kalian temani aku lebih lama lagi?" rutukku pada Sutik yang sekarat dengan tatapan mata yang menunjukkan kemarahan sampai tidak menutup lagi hingga ajalnya.
"Setidaknya, habiskan dulu makanan yang kubuatkan untuk kalian."
"Tapi, ya ... aku mengerti, mungkin sudah saatnya kalian istirahat," ucapku lirih berbisik.
Aku termenung memikirkan bagaimana bisa mereka tidur begitu cepat, Padahal kami baru saja memulai obrolan. Tak berapa lama, tawaku pecah tak tertahankan, menggema seisi rumah. Entah hal lucu apa yang membuatku tertawa, tapi yang jelas aku merasakan kepuasan. Kemudian ada sesuatu yang menarik perhatianku, aku beranjak dari tempat dudukku dan berjalan mendekatinya.
"Heh ... Racun itu, sungguh racun yang tepat untuk tikus hina seperti kalian." Aku tersenyum puas melihat mulut mereka yang penuh buih berwarna putih
"Malam ini, aku pesta ...."
Selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H