Mohon tunggu...
Ikfina Maufuriyah
Ikfina Maufuriyah Mohon Tunggu... Guru - Learning enthusiast

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ini Tiga Hal yang Bisa Diamati untuk Deteksi Dini Disleksia pada Usia Pra Sekolah

12 Oktober 2021   19:11 Diperbarui: 13 Oktober 2021   01:01 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gangguan disleksia pada anak usia pra sekolah. Sumber: YiorgosGR via Kompas.com

Penyandang disleksia umumnya mengalami gangguan fungsi eksekutif. Menurut Marcie Yeager dan Daniel Yeager dalam bukunya Executive Function & Child Development, fungsi eksekutif adalah serangkaian strategi mental yang mengarahkan atau meregulasi perilaku untuk mencapai tujuan. Simpelnya fungsi eksekutif adalah regulasi diri. 

Kemampuan ini dikelola di area prefrontal cortex dan tidak berkembang secara alamiah. Meski mulai berkembang sejak dini, keterampilan ini membutuhkan dukungan lingkungan untuk dapat matang sesuai usianya.

Berbeda dengan kelompok tipikal (tanpa memiliki gangguan perkembangan/kesulitan belajar), individu dengan disleksia dan kesulitan belajar spesifik lainnya mengalami keterlambatan kematangan fungsi eksekutif. Sehingga mereka kerap mengalami kesulitan dalam pengaturan diri.

Anak disleksia kerap kesulitan berpikir secara lentur dan adaptif sesuai dengan tantangan dan kebutuhan yang sedang dihadapi (cognitive flexibility). 

Kadangkala ia kesulitan memanipulasi informasi, cenderung kaku dalam berpikir, kesulitan berpindah fokus, dan kesulitan mencari alternatif solusi untuk mengatasi masalahnya. Penyandang disleksia juga nampak kurang bisa menumpukan perhatian dan mengelola distraksi (inhibitory control). 

Ketika sedang dibacakan cerita misalnya, ia akan tertarik dengan suara penjual es krim yang lewat depan rumahnya dan bahkan bergegas keluar. 

Individu disleksia juga sering lupa, meski anak tersebut tampak cerdas dan cemerlang. Ia lupa membereskan mainannya meski semenit sebelumnya sudah diingatkan oleh ibunya. Hal ini terjadi karena individu disleksia mengalami masalah dalam working memory nya.

Fungsi eksekutif nampak dari perilaku anak. Anak memiliki pola perilaku tertentu sesuai dengan tahap perkembangannya yang mana sikap atau tindakan yang ia tunjukkan merupakan respon dirinya terhadap lingkungannya. Orang dewasa umumnya mengetahui mana perilaku yang sesuai dengan usianya dan mana yang tidak. 

Ketika anak usia 5 tahun masih mudah rewel atau tantrum dengan emosi yang tidak terkendali tentu menjadi catatan khusus bagi orangtua atau guru. Anak usia 6 tahun belum dapat mengatur dirinya untuk bersabar menunggu giliran juga tidak bisa diabaikan. Umumnya anak disleksia dan kesulitan belajar lainnya menunjukkan perilaku-perilaku yang kurang adaptif sesuai usianya

Kematangan fungsi eksekutif juga dapat dilihat dari perkembangan kemandirian anak. Sejak usia dini anak-anak dapat dilatih kemandiriannya sesuai usia. 

Kemandirian ini sangat berhubungan dengan kematangan Fungsi Eksekutif. Semakin baik fungsi eksekutif seorang anak, maka semakin baik kemandiriannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun