Mohon tunggu...
Ikfina Faridatuzakiyah
Ikfina Faridatuzakiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Asbabun Nuzul

14 November 2024   11:50 Diperbarui: 14 November 2024   12:18 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. PENGERTIAN ASBABUN NUZUL

Kata "Asbabun Nuzul" merupakan bentuk idhofah dari kata "asbab" dan "nuzul". Secara bahasa "asbab" merupakan bentuk plural dari "sabab" yang secara etimologis berarti sebab, alasan, illat (dasar logis), perantaraan, wasilah, pendorong (motivasi), tali kehidupan, persahabatan, hubungan kekeluargaan, kerabat, asal, sumber dan jalan. Sedangkan menurut bahasa "nuzul" merupakan bentuk masdar dari kata nazala, yanzilu, nuzulan yang bermakna turunnya atau jatuhnya.

Beberapa ulama berpendapat tentang pengertian Asbabun Nuzul, ulama tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menurut Az Zarqani

"Asbab an-Nuzul adalah segala sesuatu yang terjadi serta ada hubungannya dengan turunnya ayat Al-Qu'ran yang berfungsi sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi."

2. Menurut Ash Shabuni

"Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi saw, atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama."

3. Menurut Subhi Shalih

"Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa avat Al Qur'an terkadang menyiratkan peristiwa itu, sebagai respons atasnya. Atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum di saat peristiwa itu terjadi."

4. Menurut Manna Al Qaththan

"Asbabun Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya Al Qur'an berkenaan dengan waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa satu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi saw."

Dari beberapa pendapat para ulama tentang Asbabun Nuzul dapat diambil kesimpulan bahwa, Asbabun Nuzul ialah suatu kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya sebuah ayat atau beberapa ayat Al Qur'an.

2. MACAM-MACAM ASBABUN NUZUL

Asbabun Nuzul bisa ditinjau dari berbagai aspek. Jika ditinjau dari aspek bentuknya, Asbabun Nuzul dapat kepada dua bentuk, yaitu berbentuk peristiwa dan berbentuk pertanyaan. Asbabun Nuzul yang berbentuk peristiwa ada tiga macam, pertengkaran, kesalahan yangserius, cita-cita dan harapan. Asbabun Nuzul yang berbentukpertanyaan dapat pula dibagi kepada tiga macam, yaitu pertanyaantentang masa lalu, masa yang sedang berlangsung, dan masa yangakan datang. 

Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, Asbabun Nuzul 

dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Ta'addud As-Sabab wa Nazil Al-Wahid

Ta'addud as-sabab wa nazil al-wahid adalah sebab turunnya

ayat yang lebih dari satu, sedangkan inti persoalan yang terkandungdalam ayat/beberapa ayat hanya satu. Pada kenyataannya, tidaksetiap ayat memiliki riwayat Asbabun Nuzul dalam satu versi. Adakalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat Asbabun Nuzul.

Untuk mengatasi riwayat Asbabun Nuzul dalam satu ayat dari

sisi redaksi, para ulama' mengemukakan beberapa cara.

(1) Jikariwayat-riwayat sabab al-nuzul menggunakan redaksi muhtamillah,maka tidak perlu dipermasalahkan. 

(2) Mengambil riwayat sababal-nuzul yang menggunakan redaksi sharih, jika variasi riwayat yanglain tidak sharih. 

(3) Mengambil versi riwayat yang shahih. Cara iniditempuh jika seluruh riwayat menggunakan redaksi sharih, tetapikualitas salah satunya tidak shahih

2. Ta'addud Nazil As-Sabab Al-Wahid

Ta'addud nazil as-sabab al-wahid adalah persoalan yang ter-

kandung dalam ayat/beberapa ayat lebih dari satu, sedangkan sebabturunnya ayat lebih dari satu.11 Terkadang suatu kejadian menjadisebab bagi turunnya, dua ayat atau lebih. Hal ini dalam Ulum Al-Quran disebut dengan istilah "ta'addud nazil wa as-sabab al-wahid"(terbilang ayat yang turun, sedangkan sebab turunnya satu). Contohsatu kejadian yang menjadi sebab bagi dua ayat yang diturunkan,sedangkan antara yang satu dengan yang lainnya berselang lama

Dari segi sebab turunnya ayat yang dalam bentuk pertanyaan ada tiga macam, yaitu : 

1. Pertanyaan tentang masa lalu seperti ketika ada yang bertanya tentang cerita Dzulkarnain maka turunlah ayat: "Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya".(QS. Al-Kahfi: 83)

2. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung pada waktu itu. Sebagai contoh, menurut salah satu riwayat dari Ikrimah yang diterima dari Ibnu Abbas, ketika Rasulullah sedang berjalan di Madinah, beberapa orang Quraisy meminta materi pertanyaan kepada orang Yahudi yang akan ditanyakan kepada Rasulullah.

3. Pertanyaan tentang masa yang akan datang, seperti pertanyaan orang kafir Quraisy tentang hari kiamat.

3.KAIDAH YANG BERLAKU ATAS ASBABUN NUZUL 

Pada bagian ini ada pendapat yang mendasari tentang hubungan Asbabum Nuzul dengan penerapan hukum yang terkandung dalam satu ayat Al-Qur'an kaidah tersebut adalah:

1.Kandungan ayat dengan Asbabun Nuzul tidak hanya dapat berlaku pada kasus yang menjadi Asbabun Nuzul. Kaidah tersebut berbunyi:

Misalnya pada surat Al-Baqarah ayat 222

Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Sebab turunnya ayat diatas adalah khusus yaitu Hadits yang bersumber dari Anas tentang istri orang Yahudi dalam keadaan haidh maka dikeluarkan dari rumah, suami dan keluarga tidak mau makan dengannya dan tidak mau bergabung dengannya dalam satu rumah. Hal tersebut ditanyakan kepada Rasul, maka turunlah ayat diatas. Rasul menjelaskan bahwa istri tersebut diperlakukan dengan baik, dan tinggal dalam satu rumah yang dilarang adalah melakukan hubungan suami istri.

Dapat dilihat bahwa ayat di atas berlafazh umum tetapi sebabnya khusus. Pada kontek ini para ulama sepakat penetapan hukumnya berdasarkan umumnya lafazh tidak dengan khususnya sebab sehingga berlaku untuk semua orang.

2.Kandungan ayat dengan Asbabun Nuzul tertentu atau khusus hanya berlaku pada kasus yang menjadi sebab turunya ayat itu, pendapat ini berdasarkan kaidah:

Misalnya dalam surat Al-Lail ayat 17-21

Artinya: Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling Takwa dari neraka itu. Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya. Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya. Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha tinggi. Dan kelak Dia benar-benar mendapat kepuasan. (QS. Al-Lail: 17-21)

Tujuh hamba sahaya sebelum dibebaskan mereka disiksa dalam menegakkan ajaran Islam. Riwayah yang ada bersumber dari Urmah menyatakan: Bahwa Abu Bakar Shidiq telah memerdekan mereka, dalam hal ini turunlah ayat diatas (dan akan dijauhkan dari mereka orang yang paling bertakwa sampai akhir surat). Menurut Asbabun Nuzul ayat tersebut ditujukan untuk Abu Bakar, pendapat ini menurut Jumhur Ulama.

Berdasarkan kaidah di atas dapat difahami bahwa yang harus diperhatikan adalah kekhususan sebab bukan keumuman lafaz, pendapat ini dipegang oleh minoritas ulama.

4. FUNGSI ASBABUN NUZUL 

Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul sangat penting untuk memahami konteks historis, sosial, atau kebudayaan pada saat turunnya wahyu tersebut, yang dapat membantu memperjelas maksud dan tujuan ayat dalam konteks tertentu. Fungsi Asbabun Nuzul antara lain:

1.Memahami konteks sejarah: Asbabun nuzul membantu kita memahami peristiwa atau kondisi sosial, politik, dan agama yang menjadi latar belakang turunnya suatu ayat. Ini memberikan penjelasan lebih mendalam tentang situasi yang dihadapi umat Islam pada masa itu.

2.Menghindari kesalahpahaman: Dengan mengetahui sebab turunnya suatu ayat, kita dapat menghindari kesalahan dalam menafsirkan ayat tersebut secara umum tanpa memahami konteksnya.

3.Menentukan hukum dan aplikasinya: Beberapa ayat mungkin memiliki makna yang khusus untuk kondisi tertentu. Asbabun nuzul membantu untuk mengetahui apakah ayat tersebut berlaku secara umum atau terbatas pada situasi tertentu saja.

4.Memperjelas makna ayat: Dalam beberapa kasus, ayat yang turun dapat memiliki beberapa lapisan makna yang lebih jelas jika dilihat dalam konteks kejadian tertentu yang menjadi sebab turunnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun