Mohon tunggu...
Ikfina Faridatuzakiyah
Ikfina Faridatuzakiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian Asbabun Nuzul

14 November 2024   11:50 Diperbarui: 14 November 2024   12:18 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1.Kandungan ayat dengan Asbabun Nuzul tidak hanya dapat berlaku pada kasus yang menjadi Asbabun Nuzul. Kaidah tersebut berbunyi:

Misalnya pada surat Al-Baqarah ayat 222

Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

Sebab turunnya ayat diatas adalah khusus yaitu Hadits yang bersumber dari Anas tentang istri orang Yahudi dalam keadaan haidh maka dikeluarkan dari rumah, suami dan keluarga tidak mau makan dengannya dan tidak mau bergabung dengannya dalam satu rumah. Hal tersebut ditanyakan kepada Rasul, maka turunlah ayat diatas. Rasul menjelaskan bahwa istri tersebut diperlakukan dengan baik, dan tinggal dalam satu rumah yang dilarang adalah melakukan hubungan suami istri.

Dapat dilihat bahwa ayat di atas berlafazh umum tetapi sebabnya khusus. Pada kontek ini para ulama sepakat penetapan hukumnya berdasarkan umumnya lafazh tidak dengan khususnya sebab sehingga berlaku untuk semua orang.

2.Kandungan ayat dengan Asbabun Nuzul tertentu atau khusus hanya berlaku pada kasus yang menjadi sebab turunya ayat itu, pendapat ini berdasarkan kaidah:

Misalnya dalam surat Al-Lail ayat 17-21

Artinya: Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling Takwa dari neraka itu. Yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya. Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya. Tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha tinggi. Dan kelak Dia benar-benar mendapat kepuasan. (QS. Al-Lail: 17-21)

Tujuh hamba sahaya sebelum dibebaskan mereka disiksa dalam menegakkan ajaran Islam. Riwayah yang ada bersumber dari Urmah menyatakan: Bahwa Abu Bakar Shidiq telah memerdekan mereka, dalam hal ini turunlah ayat diatas (dan akan dijauhkan dari mereka orang yang paling bertakwa sampai akhir surat). Menurut Asbabun Nuzul ayat tersebut ditujukan untuk Abu Bakar, pendapat ini menurut Jumhur Ulama.

Berdasarkan kaidah di atas dapat difahami bahwa yang harus diperhatikan adalah kekhususan sebab bukan keumuman lafaz, pendapat ini dipegang oleh minoritas ulama.

4. FUNGSI ASBABUN NUZUL 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun