Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gempa Politik Pasca Pencoblosan Pilpres 2024

24 Februari 2024   13:44 Diperbarui: 24 Februari 2024   13:44 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika asumsi 30% pemilih Jokowi 2019 (berdasarkan komposisi relawan Jokowi 2024) mendukung Prabowo maka ada tambahan 30% x 55,50% = 16,55%.
Jika dijumlah dengan modal dasar suara Prabowo 2019 setelah berbagi dengan Anies maka menjadi 22,25% + 16,55% = 38,9%.

Bagaimana dengan Ganjar?
Jika asumsi 70% pemilih Jokowi 2019 mendukung Ganjar maka modal suara Ganjar adalah 70% x 55,50% = 38,85%.

Jika angka modal suara tersebut disandingkan maka pertarungan sangat berpeluang terjadi putaran kedua antara Prabowo vs Ganjar sesuai dengan survey elektabilitas sejak akhir 2021 hingga Januari 2024.

Sejak Desember 2023 sejumlah lembaga survey "menciptakan" elektabilitas Ganjar di nomor 3 semacam pengkondisian membangun persepsi publik. Padahal 5 forum debat capres cawapres selalu mengunggulkan Ganjar Mahfud teratas.

Dalam forum debat capres cawapres tersebut, 4 kali terlihat pasangan 01 menyerang pasangan 02. Hingga Jokowi bereaksi mengomentari agar debat tidak menyerang personal.
Belakangan pada debat ke-5 (terakhir) pasangan 01 malah memuji pasangan 02 tak lagi melakukan strategi offensif. Dilain pihak pernyataan penutup (closing statement) pasangan 03 yang "mengulang" pernyataan Jokowi saat debat pilpres 2019 dianggap menyerang pasangan 02.

Kenaikan perolehan suara Anis dari modal dasar suara 22,25% menjadi 25,30% dari jumlah pemilih 2024 berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survey LSI yang sudah 100% per 16 Pebruari 2024 tentu masih wajar.

Yang tidak wajar adalah modal dasar suara Prabowo dari 38,9% terdongkrak suara fantastis 18,56% menjadi 57,46% berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survey LSI yang sudah 100% per 16 Pebruari 2024.

Sementara modal dasar suara Ganjar dari 38,85% menguap 21,62% menjadi tersisa 17,23%.
Artinya suara Ganjar bermigrasi 3,06% (kurang lebih 6,2 juta) ke Anies dan 18,56% (kurang lebih 38 juta) ke Prabowo.

Untuk diketahui Daftar Pemilih Tetap Pemilu 2024 sebesar 204.807.222 orang.

Jika asumsi kita adalah rakyat sebagai pemilih cerdas dan rasional bagaimana mungkin hanya dalam hitungan 3 hari (masa tenang) pasca debat terakhir 38 juta pemilih bisa mengubah pilihan?

Pertanyaannya bukan "Apakah kita percaya hasil quick count? Tapi mengapa perolehan suara quick count Ganjar Mahfud hanya nomor 3? Apakah kita percaya suara Ganjar Mahfud hanya 16-17%?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun