Kerajaan Magadha adalah salahsatu dari enam belas kerajaan Mahajanapada peninggalan era Ramayana dan Mahabharata sebelum munculnya Jainisme/Jainadharma dan Buddhisme pada tahun 500an SM sebagai "aksi protes" terhadap praktek kasta dan ritual Sanatana Dharma/Hinduisme.
Sebelum ajaran Buddha mempengaruhi Tiongkok, lebih dulu dipengaruhi filsafat "Samkhya" yang merupakan filsafat tertua India Kuno. Samkhya kehadirannya lebih tua dari Veda (Sruti/wahyu maupun Smerti/yang diingat).
Maka Kong Hu Cu/Kongfuzi/Confusius  yang hidup pada masa 551 SM-479 SM melahirkan filsafat Tiongkok kuno yang mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena azasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisional Tionghoa yang kemudian diyakini sebagai Nabi agama Konghucu.
Usia Kalender Imlek yang mencapai tahun 2573 pada tahun ini dikaitkan dengan usia kelahiran Kong Hu Cu. Sementara jika dikaitkan dengan kelahiran Siddarta Buddha pada tahun ini memasuki tahun 2566 BE (Buddhis Era).
Kalender Imlek memadukan peredaran Bulan mengelilingi Bumi dan peredaran Bumi mengelilingi Matahari (Lunisolar/Surya-Candrakala/Syamsi-Kamariah). Umumnya tahun baru Imlek selalu jatuh di antara 20 Januari hingga 19 Februari.
Bagi orang Babilonia, bulan baru pertama setelah titik balik musim semi menandai dimulainya tahun baru. Masyarakat Babilonia merayakan pergantian tahun dengan festival keagamaan yang disebut Akitu. Nama Akitu berasal dari kata Sumeria yang memiliki arti memotong musim semi.
Kalender Romawi awal terdiri dari 10 bulan dan 304 hari, dengan setiap tahun baru dimulai pada titik balik musim semi. Kalender tersebut dibuat oleh pendiri Roma, Romulus pada 800 SM.
Seperti dikutip dari Live Science, sistem penanggalan internasional saat ini adalah AD dan BC. AD adalah singkatan dari Anno ab incarnatione  Domini atau Anno Domine dari bahasa Latin yang artinya in the Year of Our Lord (tahun Tuhan).
Sedangkan istilah BC adalah singkatan dari Before Christ yang artinya Sebelum Kristus/Sebelum Masehi (SM).
Meskipun sistem penanggalan AD dan BC menjadikan Yesus sebagai fokus utama, tetapi sistem ini tidak ditemukan dalam Alkitab (Bible). Malahan sistem tersebut aslinya berasal dari seorang Biksu Kerajaan India Skithia (Scythian/Kerajaan Saka) bernama Dionysius Exiguus.
Dionysus berupaya menetapkan AD 1 atau 1 Masehi sebagai tahun kelahiran Yesus Kristus tetapi tidak sesuai perkiraannya dalam beberapa tahun. Tujuan Dionysius yang sebenarnya adalah mencoba menentukan hari yang tepat bagi orang Kristen merayakan Paskah.