Bandara Pantar terletak di Pulau Pantar yang terpisah dari Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur sehingga membuka keterisolasian masyarakat pulau terluar.
Selama 2018 ada sebanyak 3 bandara baru yang sudah dibangun. Ketiga bandara itu di antaranya Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati, Majalengka dibangun dengan investasi hingga Rp 4,9 triliun. Menempati areal seluas 1800 hektar menjadikan yang terluas kedua setelah Soekarno Hatta. Diproyeksikan untuk menampung kapasitas 29 juta penumpang per tahun. Diresmikan tanggal 24 Mei 2018, dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia mendarat sebagai yang pertama.
Kini dapat diakses melalui tol Bandara Kertajati, yang terhubung tol Cikopo - Palimanan (Cipali) dan akan dapat diakses dari Bandung melalui tol Cisumdawu.
Dengan beroperasinya tol Cisumdawu keberadaan Bandara Kertajati diharapkan optimal kapasitas operasi penerbangannya.
Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda Baru, terletak di kawasan Sungai Siring, Samarinda Utara, Kalimantan Timur.
Bandara ini dibangun sebagai pengganti operasional Bandara Temindung yang sudah tak layak digunakan dimana landas pacunya tidak bisa diperpanjang karena terletak di tengah permukiman padat kota Samarinda. Kini Bandara APT Pranoto bisa didarati pesawat jenis Boeing dan Airbus.
Bandara Tebelian telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rabu (8/12/2021). Bandara yang terletak di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ini bakal menggantikan Bandar Udara Susilo yang saat ini kondisinya tak bisa dikembangkan lagi.
Dari Sintang ke ibukota provinsi yaitu Pontianak kalau menggunakan jalan darat membutuhkan waktu 5-7 jam. Sedangkan kalau menggunakan pesawat hanya 45 menit,
Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA, terletak di Kabupaten Kulonprogo menempati areal seluas 587 hektar dengan nilai investasi mendekati Rp 12 triliun dengan proyeksi kapasitas menampung 20 juta penumpang per tahun.
Bandara Internasional Yogyakarta ini didesain aman dengan memiliki daya tahan terhadap bencana gempa bumi hingga 8,8 magnitudo. Selain itu, bisa menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter.
Bandara yang diklaim sebagai salah satu terbaik di Indonesia ini mulai dibangun pada 2018 dan diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada 28 Agustus 2020.