Mohon tunggu...
I Ketut Guna Artha
I Ketut Guna Artha Mohon Tunggu... Insinyur - Swasta

Orang biasa yang suka kemajuan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Bali dan Kegalauan Putuskan Lokasi Bandara Bali Utara

10 Januari 2022   10:08 Diperbarui: 12 Januari 2022   08:46 14246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai (Humas Polres Buleleng via KOMPAS.com)

2) Transportasi dalam konteks yang luas menyangkut sebuah sistem, pengelolaan moda (darat, laut, udara) yang membutuhkan sebuah manajemen transportasi terlebih untuk mendukung visi poros maritim dunia (tol laut) untuk mengembalikan cara pandang bangsa kita sebagai negara kepulauan yang selama ini berorientasi continental (daratan).

3) Tantangan pertumbuhan akan kebutuhan transportasi mengakibatkan tingginya permintaan akan layanan pergerakan orang dan barang baik di darat, laut dan udara. Dengan demikian membutuhkan regulasi dan penanganan yang komprehensif dan integral menuju sistem transportasi yang modern untuk meminimalisir kecelakaan transportasi.

4) Peningkatan pertumbuhan ekonomi kedepan akan memicu kepemilikan akan mobil pribadi, kapal pribadi bahkan jet pribadi sehingga berdampak kepada kemacetan di darat, dunia penerbangan dan dermaga sehingga waktu delay semakin panjang oleh karena itu Kementerian "Transportasi" ini punya tugas menjawab kebutuhkan akan sistem & teknologi yang modern, penyediaan transportasi massal, transportasi yang murah, hemat energi dan ramah lingkungan.

(Baca juga: Kabinet Revolusioner: Sebuah Tinjuan Yuridis dan Empiris)

Harus kita akui bahwa pembangunan infrastruktur yang digencarkan oleh pemerintah dalam kurun waktu 6 (enam) tahun ini walaupun ditengah menghadapi pandemi Covid-19 capaiannya luar biasa. Baik moda transportasi darat seperti jalan tol, MRT, LRT, kereta cepat, moda transportasi laut seperti pelabuhan baru/perintis, pengembangan pelabuhan penumpang hingga pelabuhan cargo/peti kemas, dan tentunya moda transportasi udara.

Hingga akhir 2021 pemerintahan Jokowi telah membangun 15 bandara baru, dan 38 ekspansi dan perbaikan bandara lama termasuk pengembangan Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta sebagai bandara tersibuk di Indonesia yang menelan investasi 4,7 triliun.

Diawal pemerintahanya pada 2015 menyelesaikan 2 (dua) bandara baru yang yakni Bandara Letung yang terletak di Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Sudah beroperasi sejak 2016 sebagai penunjang untuk meningkatkan potensi pariwisata yang ada di Kepulauan Anambas serta pertahanan nasional sebagai pulau terluar di laut Natuna Utara.

Lalu ada Bandara Namniwel - Namlea terletak di Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Kehadiran bandara Namniwel - Namlea telah berperan dalam membuka aksesibilitas masyarakat Pulau Buru.

Presiden Joko Widodo menegaskan tekad Pemerintah untuk menjadikan pulau terdepan Indonesia sebagai beranda Indonesia bukan sekadar halaman belakang.

Hal tersebut ditegaskan Presiden saat meresmikan Bandara Miangas, Sulawesi Utara (19/10/2016). Bandara Miangas mulai dibangun sejak tahun 2012.

Kemudian Bandara Maleo berada di Desa Umbele, Kecamatan Bumiraya, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Mulai beroperasi penuh Maret 2018, Bandara Maleo Morowali terkoneksi Palu (ibukota Sulawesi Tengah), Kendari (Sulawesi Tenggara), dan Makasar (Sulawesi Selatan).

Dengan dibukanya Bandara Morowali semakin cepat menggerakkan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) sebagai pusat Kawasan Industri Pengolahan Nikel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun