Mohon tunggu...
Ike Nur Hidayah
Ike Nur Hidayah Mohon Tunggu... -

Bersungguh-sungguhlah, Jangan malas dan jangan lalai ! Karena penyesalan terbesar adalah milik orang-orang yang malas. Terkadang memang kenyataan itu tidak sesuai dengan harapan. Tetapi percayalah Allah itu Maha Mengetahui dari apa-apa yang hamba-Nya belum mengetahuinya bahkan dari sesuatu yang tidak diketahuinya. Tetap syukuri yang ada, terkadang apa yang sudah kita miliki jauh lebih baik daripada apa-apa yang belum kita miliki. Tetap berjalan di atas jalan-Nya, Insyaallah keberkahan itu akan selalu bersama kita.. Aamiin..

Selanjutnya

Tutup

Money

Aku Cinta Keuangan Syariah

18 April 2016   11:26 Diperbarui: 20 April 2016   11:37 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Saran saya untuk Perbankan Syari’ah di Indonesia :

·   Lembaga Keuangan Syari’ah termasuk Perbankan Syari’ah, alangkah baiknya jika pegawai Bank harus mereka yang benar-benar berkompeten, dan alumnus sarjana Ekonomi Islam atau di bidang lain yang berhubungan dengan Keuangan Syari’ah. Karena ditakutkan jika bukan pada ahlinya, sama saja dengan dzalim.

·   Di desa saya, jarang sekali ada cabang pembantu Perbankan Syari’ah karena Perbankan Syari’ah hanya ada di Kabupaten. Untuk  tempat pengambilan uang (ATM) hanya ada satu yakni dari BRI Syari’ah ada di Kecamatan. Untuk memperluas pasar, sebaiknya di setiap Kecamatan harus ada Lembaga Keuangan Syari’ah. Selain itu, peminat untuk menjadi calon nasabah bank Syariah juga jarang, jangankan bank Syari’ah, di bank Konvensional saja bisa di hitung dengan jari, karena mayoritas masyarakat di desa saya masyarakat menengah ke bawah. Mereka mungkin hanya bisa menabung di almari, atau memberikan utang kepada orang lain (investasi kecil-kecilan).

Source : Akuntansi Transaksi Keuangan Syari’ah, Wiroso

Moda Pembiayaan Lembaga Keuangan Islam Perspektif Aplikatif, Sugeng Widodo

                                                 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun