Mohon tunggu...
ike dewi
ike dewi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

everything you lose is a step you take

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis dan Modifikasi Teks Cerita Sejarah "Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit"

30 Oktober 2024   17:56 Diperbarui: 30 Oktober 2024   17:58 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diposting oleh Arti Mimpi di 22.54 

4.Kata Sifat:

"baru," "pahit" menggambarkan karakteristik tempat dan objek yang ada dalam cerita, seperti "buah maja yang berasa pahit.

5.Kata Kiasan/Majas:

Majas tidak banyak digunakan dalam teks ini. Namun, jika ditambahkan, mungkin akan membuat teks lebih hidup dan menarik, seperti menambahkan kiasan "Raden Wijaya seperti singa yang menyusun kekuatan untuk merebut takhtanya kembali."

Modifikasi sebagian teks yang menunjukkan konflik.

Setelah berhasil membangun desa Majapahit di hutan Tarik, Raden Wijaya mulai menyusun rencana untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas Jayakatwang. Namun, ia menyadari bahwa kekuatannya belum cukup untuk menghadapi pasukan besar Jayakatwang. Keadaan ini berubah ketika terdengar kabar bahwa tentara Mongol datang ke Jawa untuk menghukum Raja Kertanegara yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan.

Menyadari ketidaktahuan pasukan Mongol terhadap situasi politik di Jawa, Raden Wijaya melihat peluang. Dengan cerdik, ia mendekati tentara Mongol dan berhasil meyakinkan mereka bahwa Jayakatwang adalah musuh yang harus mereka tundukkan terlebih dahulu. Bersama-sama, mereka menggempur Kediri, dan Jayakatwang berhasil dikalahkan.

Namun, sesaat setelah kemenangan tercapai, Raden Wijaya menunjukkan rencananya yang sebenarnya. Dengan taktik yang matang, ia memimpin serangan balik yang mengejutkan terhadap pasukan Mongol, memaksa mereka untuk mundur dan meninggalkan tanah Jawa. Melalui kemenangan ini, Raden Wijaya berhasil mengamankan kekuasaannya dan mendirikan Kerajaan Majapahit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun