Mohon tunggu...
Ikbal Maulana
Ikbal Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Hobi menonton film dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dengan Masalah Gender dan Otoko Power

21 Oktober 2022   14:47 Diperbarui: 21 Oktober 2022   15:12 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Otoko power atau yang sering dikenal dengan manpower adalah keuntungan yang didapat laki-laki dalam kehidupannya sehingga ia dapat melakukan sesuatu secara bebas dan tidak ada yang bisa membatasi. 

Salah satu perbedaan dari laki-laki dan perempuan dalam memimpin di perusahaan ialah, lebih dipercayanya laki-laki dalam memimpin daripada perempuan. Hal ini disebabkan dari kebiasaan patriarki yang sudahh dilakukan manusia sejak zaman dahulu. Hal ini makin kuat terdapat di negara Jepang. Hal ini dilihat dari banyaknya jumalah laki-laki yang bekerja dan memegang pemerintahan.

Seorang laki-laki dianggap mempunyai kemampuan dan poin plus yang lebih dari perempuan. Seperti saat bekerja perempuan akan sering meminta cuti, misalkan cuti untuk melahirkan dan merawat bayi. 

Hal itu membuat, sistem kerja yang tepat waktu di Jepang akan terganggu. Hal lainnya ialah perempuan di jepang memiliki biaya cuti berbayar yang tinggi, yang menyebabkan banyak perusahaan berfikir dua kali untuk mempekerjakan perempuan.

Dalam kaitannya dengan , patiarti atau otoko power dinilai sebagai masalah utama yang membuat laki-laki merasa memiliki power. Oleh karena itu, permasalahan tentang kesetaraan gender tidak akan pernah selesai selama rasa power yang dimiliki laki-laki tetap hidup. 

Dengan dihubungkan dengan juga, permasalahan otoko power atau partiarki menjawab alasan terbesar perempuan tidak akan pernah bisa terlepas dari kuasa yang dimiliki laki-laki.

Di Jepang, istilah Danjo Kankei "" dikenal. Jika diterjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia itu adalah hubungan antar laki-laki. -pria dan wanita. Budaya atau istilahnya hanya ada di Jepang dan tidak bisa dikaitkan dengan budaya negara lain. 

Kenbo Ryousai adalah seorang wanita Jepang yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengurus keluarganya, terutama anak-anak. Mereka hanya fokus pada pekerjaan rumah dan tidak memikirkan hal lain selain anak dan urusan rumah tangga. Bahkan ibu-ibu ini harus bersekolah di sekolah khusus untuk belajar bagaimana menjadi ibu yang baik. 

Otoko power atau yang sering disebut dengan manpower merupakan kelebihan yang didapatkan manusia dalam hidup sehingga ia dapat melakukan berbagai hal dengan bebas dan tidak ada yang dapat membatasinya. Salah satu perbedaan antara pria dan wanita dalam memimpin di perusahaan adalah bahwa pria lebih dipercaya untuk memimpin daripada wanita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun