Mohon tunggu...
Ikbal Maulana
Ikbal Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Hobi menonton film dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dengan Masalah Gender dan Otoko Power

21 Oktober 2022   14:47 Diperbarui: 21 Oktober 2022   15:12 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Ryousai kenbou

Ryousai kenbo adalah seorang wanita Jepang yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk merawat keluarganya, terutama anak-anak. Mereka hanya berfokus pada pekerjaan  dirumah dan tidak memikirkan hal lain selain anak dan urusan rumah. Ryousai kenbo adalah tujuan tertinggi wanita Jepang, khususnya bagi seorang ibu dan istri. 

Ryousai kenbo merupakan sebuah ideologi yang berasal dari "Ryousai" yang berarti istri yang baik, dan "Kenbo" yang berarti adalah ibu yang bijaksana. Istilah ini merujuk pada wanita Jepang yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengurus keluarga, terutama pendidikan anak-anaknya. Bahkan ibu-ibu ini harus menghadiri sekolah khusus, Universitas Wanita Otsuma di daerah Tokyo, untuk belajar bagaimana menjadi ibu yang baik.

Ajaran Konfusianisme telah mempengaruhi budaya Jepang dan sistemnya. Menurut Konfusianisme, wanita memiliki status yang jauh lebih rendah daripada pria dan tidak dianggap sebagai pasangan yang setara. 

Di Jepang, pengertian Ryousai Kenbo telah dimodifikasi menjadi budaya dominan, khususnya sistem keluarga, yaitu. Hal ini dikarenakan ketidaksesuaian dengan kondisi masyarakat Jepang yang pada saat itu masih semi feodal. 

Perempuan wajib tunduk dan patuh pada segala sesuatu yang diputuskan oleh penguasa dalam IE itu, yaitu kepala keluarga, dalam sistem IE. Bisa dikatakan bahwa pemahaman Barat tentang Ryousai Kenbo berbeda dengan pemahaman Jepang.

Ryousai Kenbo, seperti yang dipraktikkan di Jepang, dapat dicirikan sebagai pemahaman dengan perpaduan cita-cita Konfusianisme yang masih feodal dan konsep Eropa yang masih feodal, di mana instruksi ini mempromosikan kepatuhan dan kepatuhan. 

Kebangkitan ideologi Konfusianisme yang mengabaikan kesetaraan perempuan. Ide ini berusaha untuk membentuk perempuan menjadi pasangan yang baik dan ibu yang cerdas yang mampu berkontribusi pada negara dengan bekerja keras dalam mengelola rumah tangga secara efisien, mendidik anak-anak, dan merawat orang tua yang lanjut usia dan anggota keluarga yang sakit.

Dalam kaitannya dengan , ideologi Ryousai Kenbo dapat menjadi penghalang bagi seorang perempuan untuk bebas. Hal ini dikarenakan dalam hubungan sosial masyarakat, masyarakat Jepang menganggap bahwa seorang wanita akan baik jika hanya berada di rumah dan menjaga anak serta mengurus rumah. 

Hal inilah juga yang menjadi permasalahan dalam yang menyebabkan wanita lebih banyak untuk memilih tidak menikah. Hal itu disebabkan karena kebebasan mereka akan hilang dan dirampas atas ideologi Ryousai Kenbo yang hidup pada masyarakat Jepang sampai sekarang ini.

2. Otoko Power (Patriarki)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun