Mohon tunggu...
Ika Sunarmi
Ika Sunarmi Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi. (Helvy Tiana Rosa)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

26 Januari 2023   16:21 Diperbarui: 26 Januari 2023   16:29 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama    :               Ika Sunarmi, S.Pd.

LPTK      :               Universitas Syiah Kuala

Kelas      :               Bahasa Indonesia 001

Asal Sekolah       :               SMP Negeri 23 Pontianak

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi                                         : SMP Negeri 23 Pontianak

Lingkup Pendidikan             : Sekolah Menengh Pertama

Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Materi                                         : Teks Cerpen 

Kelas                                            : IX

Penulis                                        : Ika Sunarmi, S.Pd.

Tanggal                                      : 12 Januari 2023

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab Anda dalam praktik ini.        

Latar belakang masalah dari praktik ini.

Latar belakang masalah dari praktik ini adalah kurangnya motivasi guru pada peserta didik untuk mempelajari materi teks sastra. Beberapa guru menganggap materi teks sastra ini sebagai materi yang sulit. Selain itu, Adanya miskonsepsi dalam penyampaian materi ajar.

Pembelajaran abad 21 seharusnya menggunakan pendekatan yang berpusat pada peserta didik. Sementara itu, selama ini pembelajaran masih berpusat pada guru. Masih banyak guru belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Hal ini menyebabkan materi puisi terkesan sulit dan membosankan.

Dampak dari latar belakang tersebut adalah rendahnya pemahaman dan nilai dari peserta didik. Hal ini menyebabkan peserta didik takut bertanya/tidak bisa menjawab, malas belajar/tidak suka dengan pelajaran karya sastra, dan tidak fokus (melamun/mengantuk)     saat pelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil praktik PPL siklus 1 pada pembelajaran mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun karya sastra dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran Problem Based Learning, Jigsaw berlangsung sangat menyenangkan dan efektif.

Model pembelajaran dan media (Canva dan  Googleform) yang digunakan memiliki dampak membuat peserta didik lebih antusias, aktif, dan senang dalam belajar. Pemahaman dan hasil belajar peserta didik juga meningkat.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena:

1.            metode dan model pembelajaran yang bervariasi serta terdapat muatan TPACK (Canva dan Googleform) dalam praktik ini bisa meningkatkan motivasi dan ketertarikan peserta didik dalam pembelajaran. Di samping itu, pembelajaran akan menjadi lebih menarik;

2.            guru yang paham akan materi dan dapat memilih contoh materi yang tepat dalam pembelajaran dapat membuat peserta didik lebih paham dengan materi yang diajarkan;

3.            teknologi pembelajaran (TPACK) yang dipakai guru dalam pembelajaran dapat membuat peserta didik lebih tertarik untuk belajar;

4.            praktik pembelajaran dengan model Problem Based Learning, Jigsaw bisa memotivasi guru lain dalam hal mendesain pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif;

5.            praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan inspirasi guru-guru lain terkait permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran ini.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu:

1.            menyusun RPP materi mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun karya sastra, cerpen, dengan mempertimbangkan metode (Ceramah interaktif, diskusi, dan penugasan), model Problem Based Learning, Jigsaw, dan TPACK yang sesuai dengan permasalahan peserta didik;

2.            mendiskusikan hasil RPP dengan dosen, guru pamong, dan rekan guru sejawat agar mendapatkan masukan dan saran mengenai RPP yang sudah dibuat;

3.            merevisi RPP agar sesuai dengan tujuan;

4.            melaksanakan praktik pembelajaran;

5.            merefleksikan hasil praktik pembelajaran;

melakukan tindak lanjut sesuai dengan hasil yang sudah direfleksi

Tantangan:

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?           Berdasarkan analisis hasil kajian litetartur dan wawancara, penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia materi karya sastra kelas IX SMP  Negeri 23 Pontianak antara lain.

1.            Kurangnya motivasi belajar materi sastra (puisi) dari guru pada peserta didik.

2.            Kemampuan literasi (membaca/menulis puisi) guru/peserta didik masih kurang.

3.            Pembelajaran masih berpusat pada guru.

4.            Metode dan model pembelajaran yang diterapkan kurang inovatif.

5.            Materi yang disajikan kurang menarik

6.            Kurangnya pemahaman guru dan peserta didik dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.

7.            Kurangnya konsistensi guru dalam membuat media pembelajaran.

Dari penyebab di atas tantangan yang dihadapi oleh guru adalah:

1.            guru harus bisa meningkatkan motivasi belajar peserta didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan;

2.            melakukan pembiasaan literasi dalam setiap kegiatan pembelajaran. Baik di kelas maupuan di luar kelas;

3.            pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga peserta didik akan tertarik dan antusias dalam kegiatan pembelajaran;

4.            pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan karakteristik peserta didik;

5.            pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi peserta didik;

Selain adanya tantangan yang didapatkan, tentunya kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai bentuk.

1. Dukungan penuh dari Kepala Sekolah selaku pimpinan yang memberikan izin, fasilitas, hingga berbagai strategi mengenai kegiatan pembelajaran yang saya laksanakan.

2.            Dukungan penuh dari rekan sejawat berupa masukan-masukan yang membangun, strategi pembelajaran yang bermanfaat hingga bantuan untuk kegiatan praktik.

3.            Sarana dan prasarana yang sudah dikatakan lengkap dan sangat membantu kelancaran kegiatan pembelajaran.

4.            Dukungan penuh dari peserta didik yang sangat antusias dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi tidak hanya melibatkan guru dan peserta didik. Berikut yang terlibat dalam pembelajaran:

1.            guru sebagai perancang RPP dan pelaksana pembelajaran;

2.            peserta didik sebagai pelaksana pembelajaran;

3.            rekan sejawat sebagai pemberi saran mengenai RPP yang dikerjakan guru dan menjadi asisten sorot;

4.            kepala sekolah sebagai pemberi kebijakan; wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan sarpras sebagai pemberi izin.

Aksi:

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut? strategi apa yang digunakan? bagaimana prosesnya? siapa saja yang terlibat? Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?         Berdasarkan       tantangan           yang      dihadapi               guru, langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:

1.            Pemilihan model pembelajaran inovatif

a.            Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran inovatif dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pelajaran. Adapun model pembelajaran inovatif yang dipilih yaitu model Problem Based Learning, Jigsaw.

b.            Proses pemilihan model ini yaitu: mempelajari model-model pembelajaran inovatif melalui kajian literatur (jurnal elektronik), mempelajari kemampuan awal dan kebiasaan gaya belajar peserta didik, serta karakteristik materi karya sastra, cerpen.

c.             Sumber daya yang diperlukan yaitu: website google cendekia, buku siswa dan buku guru Bahasa Indonesia SMP kelas IX.

2.            Pemilihan media pembelajaran inovatif

a.            Strategi yang dilakukan yaitu menggunakan media pembelajaran inovatif bermuatan TPACK berupa penggunaan Canva dan Googleform yang di dalamnya terdapat media teks, lembar kerja, hingga video pembelajaran.

b.            Proses pembuatan media pembelajaran inovatif ini (canva dan googleform) dibuat mandiri oleh guru.

c.             Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran inovatif ini yaitu: Buku Guru dan Siswa Bahasa Indonesia SMP Kelas IX, jaringan internet, laptop, dan gawai.

3.            Pemilihan             metode pembelajaran    yang variatif

a.            Strategi yang dilakukan yaitu menggunakan beberapa kombinasi metode pembelajaran yang variatif seperti metode cermah interaktif, diskusi, demonstrasi, dan penugasan.

b.            Proses penggunaan metode ini dilakukan berdasarkan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran.

c.             Sumber daya yang diperlukan untuk penggunaan metode pembelajaran variatif ini adalah melibatkan siswa secara langsung, buku guru dan buku siswa Bahasa Indonesia SMP kelas IX, serta ruangan kelas.

4.            Meningkatkan motivasi belajar siswa

a.            Strategi yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan.

b.            Proses yang dilakukan guru yaitu dimulai dengan pengembangan rencana aksi berupa RPP berisikan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, kemudian direalisasikan menjadi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

c.             Sumber daya yang diperlukan adalah RPP, LKPD, serta kompetensi dan kreativitas guru.

Refleksi Hasil dan Dampak: Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah     yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif atau         tidak     efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi  yang dilakukan? Apa yang  menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari      strategi  yang     dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?     Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan sangat efektif dan dapat dilihat sebagai berikut.

1.            Penggunaan model pembelajaran inovatif Problem Based Learning, Jigsaw, dalam kegiatan             pembelajaran                materi mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun cerpen ini sangat efektif. Hal ini dibuktikan dengan peserta didik menjadi lebih kreatif, kritis, dan percaya diri.

2.            Pemilihan metode yang variatif (Ceramah interaktif, diskusi, penugasan) sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan antusias peserta didik dalam tanya jawab hingga saling memberikan tanggapan kepada peserta didik lain.

3.            Penggunaan media pembelajaran inovatif bermuatan TPACK berupa penggunaan (canva dan googleform) yang di dalamnya terdapat media teks, lembar kerja, hingga video pembelajaran sangat membantu pemahaman peserta didik serta lebih mampu mengkonkretkan pemahaman peserta didik.

4.            Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik ini efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini membuat peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat puas dan menyenangkan. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan refleksi setelah pembelajaran. Peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran mengidentifikasi dan menyimpulkan unsur pembangun cerpen ternyata tidak sesulit yang dibayangkan bahkan pembelajaran   berlangsung sangat menyenangkan. Peserta didik juga tertarik dengan penggunaan media pembelajaran (canva dan googleform) yang digunakan. Selain dari peserta didik respon dari rekan guru dan kepala sekolah juga sangat baik dan sangat mengapresiasi kegiatan ini dengan harapan akan terus berkelanjutan tidak hanya sebagai tugas dari kegiatan PPL melainkan pada setiap pembelajaran dan memberikan dampak positif ke rekan-rekan yang lain demi kemajuan kegiatan pembelajaran di sekolah.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat berpengaruh dan dapat ditentukan oleh guru itu sendiri mengenai penguasaan materi, bagaimana cara penggunaan metode dan model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran, dan penerapan langkah-langkah pada perangkat yang dibuat.

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model, metode, dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun