Gak hanya itu, setelan trening yang dipakai Ji-an secara gak langsung mengingatkan ku ke "Kill Bill." Hahaha aku lebay dan maksa ya.
Tapi seserius-seriusnya ini drakor tetep lah nyelip seuprit scene komedi yang sedikitnya dapat mengendorkan urat syaraf yang tegang.
"Tercerahkanlah, Kuma."
Nah, seperti biasa, akutu kadang lebih menyukai para side-kick yang berjuang mati-matian di sisi sang hero seperti halnya Pasin dan Minhye. Â Pasin mengingatkanku kepada Song Sac nan kocak, mantan pengawal kerajaan Thailand yang jago Muay Thai di drakor "The Fiery Priest."
Sama dengan Song Sac, pria berambut gondrong yang disebut "Guru" oleh Ji-an ini sat-set dalam mengamalkan ilmu bela diri Muay Thai-nya, ia berada di sisi Ji-an sampai akhir. Benar-benar temannya paman yang bisa diandalkan.
Akan halnya Minhye merupakan sosok wanita tangguh yang gercep dalam urusan jedor-menjedor. Â Gaya banget deh dia apalagi bila sedang pasang posisi dibalik senapan laras panjangnya. Â Mereka ini selalu muncul untuk menyelamatkan sang jawara.
Printilan lain yang aku suka adalah desain grafis di awal episode berupa berbagai macam bentuk moncong senjata dengan suara yang mengiringinya. Â
Dan semua bakbikbuk serta darderdor itu pada akhirnya adalah tentang pergumulan seorang ponakan dalam melindungi lapak persenjataan milik pamannya di mana ada pihak-pihak yang ingin menguasainya.
Pertanyaannya, apakah gadis sebelia Ji-an dapat mempertahankan toko persenjataan milik pamannya? Â
Sila, tonton yeorobuuuunnn. Hanya 8 episode ini, ye kan?
Sekian.