Berbicara tentang Johnny Depp tak akan lepas dari perannya sebagai Captain Jack Sparrow dalam film The Pirates of Carribean. Â Ya, film tentang bajak laut slebor ini merupakan salah satu film franchise sukses sepanjang masa. Â
Selama karirnya di dunia perfilman, Depp telah membintangi setidaknya 84 film termasuk 21 Jump Street, Platoon, Edward Sccisorhands, Alice in Wonderland, Charlie and The Chocolate Factory, dan seri Fantastic Beast.
Tak hanya menjadi aktor, nyatanya Depp pun terjun ke dalam dunia musik. Â Depp telah berkolaborasi dengan banyak musisi seperti Iggy Pop, Oasis, Aerosmith, Marylin Manson, sampai penyanyi pop yang juga mantannya, Vanessa Paradise.
Bersama pentolan Aerosmith Joe Perry, Alice Cooper, dan Tommy Henricksen (P.O.L), Depp membentuk supergrup bernama Hollywood Vampires.
Supergrup ini telah merilis dua album yang masing-masing bertajuk "Hollywood Vampires" dan "Rise" dengan menggandeng beberapa sosok terkenal seperti Dave Grohl, Paul Mc Cartney, Joe Walsh (James Gang), Joe Starkey (The Who), dan aktor kawakan Christopher Lee.
Etapi, kok julukan band mereka supergrup ya? Iyalah, lha isinya orang super semua, heuheu.
Supergrup merupakan grup yang dibentuk oleh para musisi yang telah populer sebelumnya baik secara personal pun bersama bandnya masing-masing.
Sebuah supergrup kadang dibentuk sebagai proyek sampingan sehingga bersifat tidak permanen namun di sisi lain dapat menjadi proyek utama masing-masing personilnya.
Supergrup telah ada sejak tahun 60-an. Â Cream digadang-gadang menjadi supergrup pertama yang eksis di muka bumi ini. Â
Berdiri pada tahun 1966, band rock bernuansa blues yang digawangi oleh Eric Clapton (The Yarbirds), Ginger Baker (Blues Incorporated), dan Jack Bruce (The Graham Bond Organization) ini sempat merilis 4 album yang masing-masing berjudul "Fresh Cream", "Disreali Gears", "Wheels of Fire", dan "Goodbye."
Hebatnya mereka merilis album-album tersebut tiap satu tahun sekali dari 1966 sampai 1969. Â Namun, kebersamaan trio tersebut harus kandas di tengah jalan karena adanya perbedaan pendapat antara Baker dan Bruce.
Saya sendiri gak terlalu mengikuti sepak terjang dari supergrup yang dilantik di Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 1993 ini. Â Saya hanya mendengarkan satu-dua lagunya saja seperti "Sunshine of Your Love" dan "Crossroads." Â
Setelah Cream sukses menancapkan pengaruhnya di dunia musik rock, beberapa supergrup mulai bermunculan dengan ciri khasnya masing-masing.
Tahun 70-an, ada Bad Company. Â Band yang dibentuk oleh Paul Rodgers dan Simon Krike dari Free, Mick Ralphs (Mott The Hoople), serta Raymond Boz Burrell (King Crimson) ini merupakan supergrup yang sangat produktif.
Betapa tidak, sepanjang tahun 1974- 1996, mereka telah menelurkan 12 album dan menjadi salah satu supergrup berpengaruh hingga saat ini.
Ready for Love, Bad Company, Love Me Somebody, Â Shooting Star, dan If You Needed Somebody merupakan lagu-lagu hits yang mengantarkan mereka menjadi supergrup yang telah menjual 40 juta kopi album di seluruh dunia.
Ada Bad Company ada pula Bad English!
Ya, Bad English merupakan supergrup yang lahir pada tahun 80-an. Â Bagi penikmat musik rock tahun 80/90-an pasti kenal lah ya dengan salah satu lagunya yang sangat populer bertajuk "When I See You Smile."
Suara John Waite yang serak-serak basah itu menghiasi lagu slow rock yang sukses menduduki peringkat #1 tangga lagu Billboard Hot 100 di bulan November 1989 silam.
Waite sendiri merupakan anggota dari band The Babys. Â Ia membentuk grup yang telah memiliki dua album bertajuk "Bad English" dan "Backlash" itu bersama teman satu bandnya Ricky Phillips, personil Journey, Jonathan Caine dan Neal Schon (Santana dan Hardline) serta Deen Castronovo (Hardline).
Memasuki tahun 90-an, ada supergrup fenomenal bernama Temple of The Dog yang terbentuk karena dipicu oleh kematian Andrew Wood, vokalis Mother Love Bone dan Malfunksun. Â
Selain frontman Soundgarden, Chris Cornell, TOTD diisi pula oleh rekan satu band Wood yaitu Stone Gossard dan Jeff Ament. Â Posisi drum ditempati oleh drummer Skin Yard dan Soundgarden, Matt Cameron. Â Band yang hanya melahirkan satu buah album ini pun keanggotaannya digenapi oleh gitaris dan vokalis masa depan Pearl Jam, Mike Mc Cready dan Eddie Vedder.
"Hunger Strike" menjadi nomor yang paling sukses dari supergrup yang lahir di Seattle ini karena dapat menduduki peringkat #4 di tangga lagu Billboard Mainstream Rock Tracks.
Jebolan TOTD, Mike Mc Cready yang juga merupakan gitaris Pearl Jam mendirikan supergrup bernama Mad Season sesaat setelah ia keluar dari panti rehabilitasi.
Di panti rehab itu ia bertemu dengan bassist tur The Walkabouts, John Baker Saunders, Jr. Â Bersama drummer Skin Yard/Screaming Trees, Barrett Martin, dan vokalis Alice in Chains, Layne Staley, Mc Cready dan Saunders membentuk band yang diberi nama The Gacy Bunch.
Mereka berganti nama menjadi Mad Season ketika merilis album satu-satunya bertajuk "Above." Â "River of Deceit" dan "I Don't Know Anything" menjadi dua nomor andalan yang menjadikan "Above" diganjar sertifikat gold oleh R.I.A.A pada tahun 1995.
Karena kesehatannya yang menurun akibat ketergantungan obat terlarang, Layne Staley tak bisa memperkuat Mad Season di tahun-tahun setelahnya. Â Mark Lanegan, frontman Screaming Trees lah yang akhirnya menggantikannya.
Sampai dengan tahun 2017 lalu, Mad Season masih aktif mengadakan beberapa konser dengan pergantian personil. Â Kini, personil Mad Season hanya tinggal Mc Cready dan Martin saja karena Staley, Saunders, dan Mark Lanegan telah pergi untuk selamanya.
Supergrup membahana selanjutnya adalah Velvet Revolver yang berdiri tahun 2002. Â Tiga personil Guns 'N Roses, Slash, Duff McKagan, dan Matt Sorum bergabung dengan vokalis Stone Temple Pilots, Scott Weiland serta gitaris Wasted Youth, Dave Kushner mendirikan band yang langsung melejit namanya dengan album debutan mereka "Contraband." Â
Nomor "Slither" yang di dalamnya memuat permainan bass ikonik Duff McKagan dan solo gitar khas Slash menjadi single yang dapat memenangi Grammy Award untuk katagori Best Hard Rock Performance.
Vokalis Van Hallen, Sammy Hagar tak mau ketinggalan untuk membentuk sebuah supergrup. Â Ya, pada tahun 2008 silam, Hagar, Michael Anthony, drummer Red Hot Chili Peppers Chad Smith, dan gitaris legendaris Joe Satriani mendirikan ceker eh Chicken Foot.
Berawal dari jammingan antara Sammy, Michael, dan Chad di klub milik Sammy, Chicken Foot akhirnya dapat merilis dua album bertajuk "Chicken Foot" dan "Chicken Foot III."Â
Â
Them Crooked Vultures menjadi supergrup yang cukup menyenangkan untuk didengar. Beranggotakan Dave Grohl (Foo Fighters), Josh Homme (Queens of The Stone Age), dan John Paul Jones (Led Zeppelin), supergrup ini mulai eksis tahun 2009 lalu.
Band yang memenangkan piala Grammy  kategori Best Hard Rock Performance pada tahun 2011 silam untuk nomor "New Fang" ini telah merilis album bertajuk "Them Crooked Vultures."
Di ranah musik heavy metal, ada supergrup bernama Hellyeah. Â Saya suka sekali dengan lagu mereka yang berjudul "Black December."
Lagu yang ada di album "Blood for Blood" ini kabarnya didedikasikan untuk mendiang Darell "Dime" Abbott gitaris Pantera yang merupakan adik dari Vinnie Paul Abbott, drummer Hellyeah.
Ya, selain Vinnie Paul (Pantera), Hellyeah pun diisi oleh Chad Gray (Mudvayne), Christian Brady (Magna-Fi), Tom Maxwell ( Nothingface), dan Kyle Sanders (Bloodsimple).
Hellyeah ada karena gelaran acara "Tattoo the Earth Tour" pada tahun 2000 yang menampilkan band-band seperti Mudvayne, Nothingface, Slipknot, Slayer, dan Sevendust.
Dari acara itulah, beberapa personil band tersebut kasak-kusuk untuk membuat supergrup.
Selama merilis 6 album dari tahun 2007 sampai 2019, mereka menambah-kurangkan personil. Â Gregg Tribbet dari band Mudvayne dan Audiotopsy mengisi posisi lead guitar, Jerry Montano (Danzig), Bob Zilla (Damageplan), dan Kevin Churko sebagai bassist.
Band yang juga pernah membawakan ulang lagu milik drummer Genesis, Phill Collins yang berjudul "I Don't Care Anymore" ini akhirnya mendudukan Roy Mayorga (Stone Sour) sebagai drummer karena Vinnie Paul meninggal dunia pada tahun 2018 silam.
Hellyeah kini tengah hiatus karena beberapa personilnya harus kembali mengerjakan proyek di bandnya masing-masing.
Keberadaan supergrup yang menyatukan orang-orang super ini kerap menjadi ladang cemoohan bagi sebagian orang. Â Supergrup dipandang sebagai pemecah belah persatuan dan menjadi tempat bermasalah. Â Namun demikian, tak dapat dipungkiri bahwa beberapa supergrup di atas telah memberi dampak besar dalam perkembangan musik rock dunia.
Sekian.
*Dari berbagai sumber.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H