Salah satu bangunan yang memiliki arsitektur  indah adalah masjid.  Sebagai sebuah bangunan, masjid tak hanya dilihat dari kegunaannya namun dari segi keartistikannya juga.
Masjid biasanya terdiri dari kubah, menara, tempat beribadah, tempat bersuci, dan fasilitas lain yang melengkapinya. Â Beberapa bangunan tempat ibadah umat muslim ini memiliki ciri khas tertentu yang ditandai dari bentuk kubah dan menaranya yang menjulang.
Nah, kemarin ini saya sempat berkeliling di sekitaran tempat saya tinggal. Â Bukan dalam rangka safari ramadan seperti yang dulu kerap Pak Harmoko lakukan namun untuk mengambil gambar.
Berhubung tidak memiliki jiwa fotografi maka gambar yang di dapat gak sesuai ekspektasi. Apalagi dilakukan dengan terburu-buru, takut diciduk satpol-PP karena berkeliaran di masa PSBB, heuheu.
Masjid pertama adalah masjid yang hanya berjarak tiga rumah dari tempat saya tinggal. Sejak saya pindah rumah ke tempat sekarang ini, masjid inilah yang kerap saya sambangi namun beberapa tahun ke belakang saya pindah haluan.
Mengapa? Karena masjid yang bersangkutan ada di pinggir jalan, lha ya masa di tengah jalan yak. Jadi suka gak khusuk gitu akutu kalo terawehan.
Terakhir adalah masjid yang masih ada di komplek yang sama. Â Masjid ini sebenarnya dekat dengan pasar yang kerap saya sambangi namun karena bukan jalur saya pulang maka jarang dilewati kecuali bila sedang mencari baso Ojolali, eh.
Setelah ditilik-tilik sampai jungkir balik ternyata empat masjid ini memiliki kesamaan selain sama-sama masjid ya yaitu adanya kabel yang menjuntai di depanaya bagai kabel baja flying fox. Â Kabel apakah itu? Iyak, kabel listrik, Pak Erick. Eh ternyata gak hanya kabel listrik saja, kabel telpon pun ikut meramaikan suasana.
Para kabel itu dengan sadar-sesadarnya telah menghalangi keindahan arsitektur masjid yang dengan susah payah telah diciptakan oleh sang arsitek.
Oleh sebab itu sudah saatnya semua kabel di tanam di tanah agar tidak mengganggu keindahan dan menjadi tempat nyangkutnya layangan.
Tapi apakah itu mungkin?
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H