Beberapa aksesoris yang ciamik juga kerap saya ajak pulang seperti kalung, cincin, dan gelang. Â Selain modelnya unik harganya pun sangat terjangkau, lumayan buat kondangan, ya kan?
Saya bersama tas, aksesoris, geta, dan kursi (dokpri)
Saya suka sekali dengan tas berbahan dasar kain, baik yang bergaya etnik ataupun yang tidak. Â Nah, di beberapa perjalanan, saya kerap membeli tas namun yang tersisa hanya satu ini karena selebihnya sudah raib di makan rayap eh masa. Tas ini saya peroleh di kotanya Pakde Sultan, seperti biasa jatuh cinta pada pandangan pertama. Gebeerrrr!!!
Saya bersama tas, aksesoris, geta, dan kursi (dokpri)
Selama ini saya lebih suka membeli barang yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kemarin saat kembali berkunjung ke Jogya saya sempat membeli minyak wangi beraroma bunga di botol-botol kecil beserta kayu-kayu kecilnya yang berfungsi sebagai pewangi lemari pakaian. Ada yang wangi mawar, kenanga, melati, dan cempaka. Â Nah, kalo yang ini belum saya temukan di kota tempat saya tinggal. Â Tapi gak tau juga deng kalo sayanya aja yang kudet, heuheuheu.
Nah, pas waktu ke Pangandaran (gak ada bosen-bosennya), souvenir yang dibeli cuma gelang. Gelang model begitu mah banyak di Bandung juga, harganya pun lebih murah tapi gak asik ah karena gak ada kenangan yang ditinggalkan, tsah.
Taah, kalau yang ini mah souvenir dari Cihapit yang berjarak 20 tahun cahaya dari bumi, hihi. CD Smashing Pumpkins ini dibeli sekitar 24 tahun yang lalu dengan bonus bejibun kenangan dan masih endang-markindang di dengarkan sampai sekarang.
Sekian.
Lihat Trip Selengkapnya