Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pulang

8 April 2019   16:39 Diperbarui: 8 April 2019   16:41 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Itu akan lebih baik Ryu. Langkahnya akan lebih ringan."

"Aku tidak mengerti denganmu Kei. Kak Ren sangat mencintaimu. Ia ingin selalu ada disampingmu. Ia akan melakukan apa saja untuk selalu bisa berada di sisimu. Dan aku belum pernah melihat kakak mencintai seseorang seperti itu. Atau kamu memang sudah tidak mencintainya lagi?"

"Ryu, aku melakukan ini semua karena aku mencintai Ren. Aku ingin melihatnya bahagia, aku ingin dia meraih mimpinya. Dan kesempatan itu telah datang. Mengapa harus disia-siakan hanya demi seorang gadis seperti aku." Kei menahan air matanya sekuat tenaga untuk tidak merembes keluar.

Ryu menatap Kei lembut. "Rupanya kak Ren tak salah mencintai mu."

***

Kei menatap layar laptopnya yang belum dinyalakan. Ia bimbang. Tahun lalu adalah kali pertama sekaligus terakhirnya untuk melihat penampilan Ren dalam sebuah konser melalui situs resmi bandnya. Ren menumpahkan semua kecewa dan marahnya dalam lirik dan musik yang ia tulis untuk beberapa album yang telah mereka rilis. Semua lagu yang dimainkan Ren bersama bandnya hanya membuatnya menangis. Oleh sebab itu ia tak ingin melihat dan mendengarnya lagi.

Kei pun menutup diri dari semua pemberitaan tentang Ren walaupun tetap saja ada beberapa yang lolos sampai di telinganya. Ia tak tahan dengan gosip-gosip tak sedap tentang seringnya Ren berganti pasangan. Dan itu membuat hatinya sakit. Namun air mata tak sudi lagi menyapanya.

Kei tahu, itu semua adalah kesalahannya. Ia membiarkan Ren diliputi rasa kecewa, marah, dan dendam. Namun semua itu tak berarti ketika ia melihat kesuksesan Ren saat ini. Masih tercetak jelas dalam ingatannya saat bagaimana akhirnya Ren pergi.

"Kei, apa maksud kamu?" Ren menyipitkan matanya.

"Pergilah Ren."

"Aku tak mau pergi. Aku hanya ingin disini bersama mu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun