Cara membuatnya:
Masukan daging ayam, udang, bawang putih, putih telur, garam, gula, merica dan minyak wijen ke dalam chopper. Proses sampai lumat. Masukan adonan ke dalam wadah berisi tepung sagu atau tapioka dan bawang daun, aduk rata.
Panaskan minyak yang banyak dalam wajan. Ambil tahu sumedang, beri adonan di kulit luarnya, ratakan lalu goreng sampai kuning kecoklatan.
Tahu walik enak dimakan dengan saus, sambal kecap ataupun sambal petis. Kali ini saya sandingkan tahu walik dengan sambal kecap pedas.
Tahu Pletok
Satu lagi camilan berbahan dasar tahu adalah "Tahu Pletok". Tahu pletok, kuliner asal kota Tegal ini kini mulai banyak dijumpai di kota Bandung. Rasanya yang bersahabat membuat olahan tahu yang ditempeli adonan aci ini cepat melesat popularitasnya.
Penemu tahu pletok adalah seorang juragan tahu bernama Opa Liem. Menurut kisah yang disampaikan secara turun temurun, beliau ini awalnya memiliki sebuah pabrik tahu bernama Randualas.
Nah, karena tahu yang dijualnya tak selamanya habis, maka beliau pun berinovasi. Tahu yang awalnya berbentuk kotak, dipotong menjadi dua lalu masing-masingnya dibelah namun tak sampai putus. Setelah itu sang tahu diberi adonan aci lalu digoreng kering. Akan halnya nama Tahu Pletok sendiri diambil dari suara pletok-pletok ketika tahu tersebut di goreng
5 buah tahu putih atau kuning, dipotong segitiga, lalu masing-masing dibelah tanpa putus. Goreng dulu sampai kering.
100 gram tapioka
25 gram tepung terigu