Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hai, Namaku Luka

18 April 2018   17:15 Diperbarui: 18 April 2018   17:19 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kak Fit, aku rela kok menunggu." Tiba-tiba Wahyu menyela pembicaraan ibu dan putri sulungnya itu.

"Enggak, Yu, jangan menunggu sesuatu yang tak pasti. Aku sudah mengalami banyak peristiwa pahit dan aku ingin membebaskan hatiku dari hal-hal itu."

Wahyu tersenyum. "Gak papa kak, aku akan menunggu sampai kakak menemukannya."

Fitri menatap nanar wajah lembut adiknya, lalu ganti menatap ibunya.

"Baiklah Bu, aku bersedia."

Tiba-tiba wajah ibunya terlihat semringah.

"Kalau begitu, cepat dandan sana, ibu gak mau Pak Ikhwanul dan Bu Siti menunggu."

Fitri mengangguk lemah. Dalam pikirannya berkecamuk pikiran-pikiran buruk tentang wacana perjodohan  yang membuat raut wajahnya bagai digayuti mendung yang tak jua menjadi hujan.

"Satu hal Nak, Ayah dan Ibu gak memaksa kamu kok, setidaknya berkenalan lah dulu. Tak ada salahnya kan mengenal dan menambah satu orang teman dalam hidup kamu?"

Fitri mengangguk pasrah.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun