Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senja Terakhir (Bagian 12)

9 April 2018   15:46 Diperbarui: 25 Agustus 2020   22:06 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Capek gak ada kendaraan, rumahku kan jauh." keluh Jimmy.

"Hmm manja." Rein menaikan bibir sebelah kirinya.

"Siapa yang manja, cuma gak enak aja naik umum, turun naik, kayak berat badan kamu."

"Widiih cadas ngomongnya. Ah cuma belum terbiasa aja kali, lagian paling besok sudah pakai lagi."

"Gak mungkin." Jimmy mengajak Rein duduk di undakan depan kantor pos.

"Kenapa gak mungkin?"

"Papa nyaris bangkrut."

"Loh kok bisa."

"Kena tipu kolega." Jimmy mengacak rambut ikalnya.

"Terus."

"Ya terus sekian deh, tanpa mobil aku gak bisa pergi kemana-mana, aku gak bisa ngapa-ngapain, aduh stress banget nih. Ini sih lebih stress di bandingin harus ngerevisi TA." kata Jimmy kembali mengacak rambutnya kembali yang kini terlihat semakin ikal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun