"Lupakan mantan mulailah cari gebetan." Begitu kalimat yang kini muncul dari mulut sang penyiar program radio yang Didi dan July dengarkan.
"Busyet, dia tahu lagi kalau aku sedang ca ...," Didi mendorong punggung July, kalimatnya terpotong demi mendengar pekik kaget July.
"Dia penyiar atau cenayang?" lanjut Didi berapi-api.
"Kenapa memang?"
"Kok tahu segala sesuatu tentang aku."
"Ya ampun Di, jadi orang jangan ke-GR-an juga kali. Memangnya kisah seperti itu monopoli  kamu semata?"
"Yaelah Panjul, dari awal aku dengerin radio butut kamu ini..."
"Waduh butut, sembarangan!" July memotong kalimat Didi, sementara Didi menafikan perkataan July.
"Itu penyiar, siapa namanya?" Didi bertanya dengan gusar.
"Irina."
"Ya, si Irina Klawioskopa itu nyindir-nyindir aku terus kan? Dari malam minggu kelabu, dikhianati, sampe nyuruh cari gebetan lagi. Kebetulan apa kebetulan coba?"