Yang ditanya terlihat gamang. "Lama gak ya, kalau lama kayaknya aku mending pulang aja deh." Winda  menengok jam Casio Hello Kitty pinknya.
"Paling satu jam lagi. Gini aja deh, nunggunya di kantin aja yuk. Kebetulan aku belum makan nih." ajak Rein. Â Gadis itu pun menganggukkan kepalanya sambil mengikuti Rein yang melangkah tergesa. Â Tak lama mereka pun memasuki kantin Mas Nano, lalu memesan makanan dan duduk santai di kursi pojokan.
"Kamu saudaranya Shia atau temannya?" Rein memecahkan kesunyian.
"Aku teman SMA-nya."
"Oh, rumah kamu deket dari sini?" Rein mengunyah kerupuk udangnya dengan pelan.
Winda menggeleng "Lumayan jauh."
"Pasti penting banget ya, sampai jauh-jauh kesini."
Winda mengangguk, ia terlihat gelisah. Sesekali melihat jamnya, merapikan rambutnya, menatap Rein diam-diam, dan menengok keluar jendela.
"Kamu baru pertama kali kesini?" tanya Rein penasaran.
"Iya."
"Hebat, langsung tahu aja tempatnya, kalau aku sih kayaknya bakal dua tahun nyari alamatnya." Rein terbahak.