"Heh, ngelamun, tuh Shia ada di luar, bentar lagi juga naik." Lea membuyarkan lamunan nya.
Rein melongokkan kepalanya ke bawah dari teras kamar Lea. Â Seperti biasa, Shia terlihat rapi, kemeja krem yang ia pakai sangat cocok dengan celana jeans warna khakinya. Â Wajahnya terlihat segar. Â
Rein mengikuti langkah Shia sampai menghilang di balik tangga. Tak lama ada ketukan halus di pintu kamar Lea, sahabatnya itu langsung membukakan pintu berwarna coklat, tersembul wajah Shia tersenyum lembut.
"Sudah?" tanya Shia.
"Yup, masuk Shi."
"Aku tunggu di sini aja." Shia nyengir sambil menunjuk ke arah kakinya.
Rein terlihat canggung dengan dandanan barunya itu sementara Lea mengalungkan sebuah tas sling secara menyilang dibahu gadis yang kini berdiri kaku.
"Oke, done, resmi tapi kasual." Lea tersenyum puas.
Rein berjingkat menuju pintu kamar Lea. Â Shia sedang menatap ke bawah tangga ketika Rein menyapanya.
"Yuk," ajak Rein
Shia memutar, menatap Rein seakan tak percaya, dia tersenyum. Â Rein menyembunyikan wajahnya dengan tas kecil Lea. Â Shia menggeser tas itu, sejenak terjadi saling tarik tas antara mereka.