Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (26)

26 Agustus 2017   13:44 Diperbarui: 18 Maret 2024   03:53 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rein menatap pantulan wajahnya di cermin yang tergantung di dinding kamar  Lea yang dipenuhi aroma cologne favorit sahabatnya itu. 

Wajahnya terlihat segar oleh sapuan tipis bedak tabur yang baru saja Lea usapkan dengan kuas bedak yang berukuran lumayan besar.  

Rambutnya yang biasanya acak-acakan kini tertata rapi dengan hiasan sebuah bando hitam bertahtakan bintang-bintang kecil di tengah lengkungannya.

Pandangan Rein meluncur ke bawah, dress bunga-bunga berwarna pink lembut berhias renda kecil yang sangat feminim di bagian leher dan ujung bawah rok melengkapi penampilannya malam ini. 

Beberapa menit lalu Rein dan Lea sempat beradu argumen tentang dress berwarna pink itu.

"Pink? kamu gak punya warna lain lagi apa selain pink?"  Rein sewot.

"Gak punya sayang, pink ini bagus, sesuai kok sama kulit kamu, coba dulu deh." Lea mencoba untuk bersabar.

"Ogah, aku mau warna hitam." Seumur-umur ia tak pernah memakai baju berwarna pink, koleksi bajunya kalau tidak hitam, biru, hijau atau putih.  Pink ? gak ada tempat untuk warna pink di lemari pakaiannya.

"Ini kawinan, non, bukan pemakaman. Tinggalin dulu deh warna punk kamu ganti sama pink, kan cuma beda huruf vokal doang." Lea terlihat jengkel.

"Cuma beda huruf vokal yang kawin kan yang ngundang, yang diundang bebas dong pake warna apa aja, lagian aku bukan anak punk." Rein manyun.

"Iya terserah kamu aja deh, tapi aku gak punya warna hitam, titik!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun