Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (19)

16 Mei 2017   15:47 Diperbarui: 16 Mei 2017   16:04 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Si Yoga gak tahu aja kalo aku ada di sana. Eh kok jadi ngomongin si Yoga ya, nanti telinga dia merah tuh.” Jojo menunjuk Yoga yang tengah duduk berbincang dengan salah seorang temannya.

“Aku percaya kamu bisa menghadapi semuanya, kalem aja lah. Masalah gitu mah Rein-lah pakar nya.” Lanjut pemuda yang rambutnya selalu tertata rapi itu.

Rein merengut.

“Hei senyum ah. Satu aja pesanku ke kamu, pilihlah jalan yang terasa nyaman buat kamu, kalau ada batu yang menghalangi, tendang aja, kalau ada sampah yang ngotorin, pungut terus buang ke tempatnya tapi jangan ke temannya ya. Gak usah mikirin pendapat orang apalagi yang sirik pidik jail kaniaya* sama kamu. Hidup kamu adalah milik kamu sendiri.” Jojo bernasehat panjang kali lebar.

“Yes Master,”  sahut Rein pendek.

 Jojo  tersenyum sambil menengok jam di pergelangan tangannya.

“Eh Jo, itu triple 10 ya?” Tiba-tiba Rein tergelitik untuk bertanya ketika melihat jam tangan Jojo yang sama persis dengan milik Shia itu.

“Iya, kenapa? Kamu ingin pakai yang ginian? Buat apa? Buat gaya apa buat pelipur lara?  gak pantes ah terlalu badag** .”

“Ih enggak, cuma nanya doang kok.”

Di tengah obrolan seru bertema jam tangan antara Rein dan Jojo, terdengarlah sebuah suara merdu yang tiba-tiba menghentikan kalimat-kalimat yang meluncur dari bibir dua orang yang tengah duduk santai di barisan belakang itu.

“Sepertinya belum lengkap ya bila tidak ada persembahan dari senior kita yang akan meninggalkan kampus. Nah berhubung salah satu band pengisi acara gagal pentas maka gak ada salahnya kita todong salah satu senior kita buat pentas. Setujuuuu?” Ratri yang bertugas sebagai MC berteriak nyaring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun