"Dia sangat berarti ya?"
Ve diam.
Edo menghela nafas panjang.
"Dia akan baik-baik saja, Drei pendaki yang tangguh." Edo membesarkan hati Ve walau dalam hati ia sediri meragukan kata-katanya.
Â
***
Enam jam sudah Ve duduk diam disamping Yodha yang tengah mengemudikan kendaraannya dengan tenang. Setelah adu argumentasi yang panjang dengan Edo, akhirnya ia diperbolehkan juga ikut dengan beberapa syarat.
Sebentuk gantungan dreamcatcherdihadapannya terombang-ambing seiring dengan kendaraan yang berguncang karena jalanan yang mulai terjal. Ve menggigit bibirnya, ia teringat dengan percakapannya dengan Drei sesaat sebelum ia pergi mendaki.
"Ve, aku tak ingin menangkap mimpi hanya kemudian untuk disimpan . Aku akan memburu mimpiku dan berusaha membuatnya menjadi nyata."
Drei tersenyum. "Aku tak akan mundur karena apapun. Aku akan membuktikan kepadamu bahwa aku bersungguh-sungguh." lanjutnya tegas.
"Drei, please, jangan menjadi terlalu serius... Aku..."