Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ramones: Retak dalam Ikatan

21 September 2016   14:39 Diperbarui: 21 September 2016   15:22 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : wennermedia.com

Dari sekian banyak film animasi yang berseliweran di TV maupun DVD, ada salah satu serial yang menarik hati, kadang bikin kheki tapi membuat geli. Oggy and the Cockroaches, film buatan Perancis yang diproduksi oleh Gaumont and Xilam ini menceritakan tentang kehidupan Oggy, seekor kucing montok berbulu biru yang selalu diganggu oleh tiga kecoa bernama Joey, Dee Dee, dan Marky.

Bagi penikmat musik khususnya punk, ketiga nama tadi pasti sudah tak asing lagi. Yap, Joey, Dee Dee, dan Marky adalah tiga anggota grup musik punk legendaris, The Ramones.

Ramones lahir dari sebuah persamaan. Para anggotanya memiliki latar belakang kehidupan yang dapat dikatakan sama yaitu jauh dari kenyamanan, baik secara fisik maupun psikis.

Di atas pentas bolehlah mereka selalu tampil kompak dengan dandanan seragam berupa jaket kulit ala bikers, jeans belel, sneakers, rambut hitam tergerai bahkan berbagi nama belakang yang sama. Namun di luar itu, terselip banyak cerita pedih dan pertengkaran yang akhirnya memporak-porandakan band yang pernah mereka pertahankan selama lebih dari dua dekade itu. 

Ramones terbentuk ketika Tommy bertemu Johnny. Mereka yang mempunyai kesamaan minat dalam hal musik itu mendirikan sebuah band bernama Tangerine Puppets. Tidak seperti Tommy yang memiliki sifat cinta damai dan tertutup, Johnny adalah seorang pemarah dengan tindak tanduk yang kasar. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh prilaku ayahnya sendiri yang sering menyakitinya secara fisik.

Suatu hari Johnny yang bernama asli John Cummings bertemu dengan Douglas Colvin yang kemudian di kenal dengan Dee Dee. Masa kecil Dee Dee lebih menyakitkan dibanding Johnny. Kedua orang tuanya selalu bertengkar hebat di hadapannya dan menyalahkan keberadaannya.

Hiburan Dee Dee satu-satunya adalah mendengarkan The Beatles. Ketika usia 15 tahun, orang tuanya, berpisah. Dee Dee dibawa ibunya pindah ke Forest Hills, tempat dimana 3 anggota Ramones lainnya tinggal. Mungkin inilah yang disebut mestakung alias semesta mendukung.

Akhirnya mereka bertiga pun sepakat untuk membuat band. Tentunya setelah pencerahan yang di dapat Johnny ketika melihat pertunjukkan New York Dolls yang soundnya terdengar mengerikan tapi terasa sangat menakjubkan.

Jerry Hyman yang selanjutnya di kenal dengan nama Joey bergabung dengan mereka. Joey mempunyai kehidupan yang lebih keras dari anggota lainnya. Ia adalah pengidap teratoma, kanker yang sangat jarang ditemukan sejak ia masih bayi. Selain itu, sang ayah sering memperlakukannya dengan kasar. Joey yang pemalu kerap menjadi objek bully-an teman-temannya.

Itulah sebabnya ia selalu bersembunyi di balik kacamata hitamnya, bahkan saat di sekolah sekalipun. Joey tumbuh menjadi pemuda yang dipenuhi dengan ketakutan. Ia pun divonis mengidap skizofernia dengan kerusakan otak minimal. Band yang sering ia anggap sebagai cahaya dalam kegelapannya adalah The Beatles dan The Stooges. Kedua band inilah yang membuatnya memutuskan bergabung dengan Sniper, sebuah band lokal, jauh sebelum ia bergabung dengan Ramones.

Sebuah band tentulah harus mempunyai nama. Dee Dee lah yang akhirnya mengajukan sebuah nama yang terinspirasi dari salah satu  anggota The Beatles, Paul Mc Cartney. Ramone adalah nama belakang samaran yang sering Mc Cartney tulis di buku tamu hotel dimana ia menginap sebagai upaya agar tidak diketahui oleh para penggemarnya.

Dari awal terbentuknya, para Ramone ini sering sekali terlibat pertengkaran, terutama Johnny yang mempunyai bad temper. Salah satu sebab pertengkarannya adalah tentang formasi band, dimana Johnny tidak menyetujui apabila Joey lah yang menjadi vokalis band mereka dengan alasan Joey tidak menarik secara fisik dibanding dirinya.

Namun setelah perbincangan yang panjang diantara mereka, akhirnya Johnny yang terkenal dengan permainan gitar double downstrokes atau teknik Buzzsaw itu akhirnya menyetujuinya. Dalam hal musik, mereka menginginkan musik yang simpel, tidak ada alunan solo gitar yang panjang serta tidak adanya pengaruh blues sedikit pun, ya sesederhana itu.

Pentas pertama mereka berlangsung di New York's CBGB, bulan Agustus tahun 1974, membawakan satu lusin lagu selama 17 menit.  Lagu mereka memang relatif pendek-pendek, mereka berkata bahwa musik mereka ditujukan untuk orang-orang yang tak punya waktu untuk mendengarkan musik. Selain itu mereka memiliki ciri khas tersendiri yaitu membawakan beberapa lagu tanpa jeda dengan sang bassist Dee Dee memberi aba-aba 1,2,3,4 sebagai penanda tempo untuk lagu berikutnya.

Namun lagi-lagi pertengkaran lah yang selalu menyelubungi mereka. Ibarat kata, bermain musik 40 menit, 20 menitnya dipakai untuk saling berteriak satu sama lain. Walaupun mereka tidak pernah mengeksplorasi stage, tidak saling bicara, tidak ada sesi gitar tuning, tidak berhenti sejenak dalam membawakan lagu-lagunya, tapi seiring dengan makin bertambahnya pengalaman, kemampuan mereka pun berkembang secara menakjubkan. Akhirnya mereka pun menandatangani kontrak dengan label besar bernama Sire Records.

Pada tahun 1976, album pertama mereka yang bertajuk Ramones rilis dengan genre punk sebagai pijakannya. Sebelumnya, punk selalu berkonotasi buruk, namun di tangan Ramones, punk dapat dikatakan mewakili estetika dan sebuah subkultur tersendiri. Blitzkrieg Bop, lagu yang pada tahun 2015 lalu menjadi soundtrack film Pan ini adalah lagu yang berhasil memikat banyak orang, dengan ciri alunan gitar yang berisik, irama cepat dan tarikan vokal yang terdengar terburu-buru.

Dengan menjadi band yang mulai dikenal, Ramones tidak semata-mata langsung disukai banyak orang. Lirik lagu mereka yang bercerita tentang memukuli bajingan, menghirup lem dan menembak musuh dari belakang dianggap sebagai ancaman tersendiri. Banyak yang membenci mereka, bahkan beberapa stasiun radio menolak untuk memutar lagu mereka. Mereka kerap disebut sebagai band bersuara  10.000 siraman toilet. Namun mereka tak peduli.

Tommy, sang drummer rupanya tidak ingin berlama-lama di band yang telah membesarkannya itu. Ia merasa letih dengan apa yang dilakukannya selama ini. Dan pertengkaran dengan Johnny lah yang akhirnya membuat drummer bernama asli Tamas Erdelyi itu memutuskan cabut dari Ramones setelah merilis dua album bersama mereka. Sebagai pengganti Tommy, bergabunglah Marc Bell yang kemudian di kenal sebagai Marky Ramone. Bersama Marky mereka menelurkan album masterpiece berjudul Road to Ruin. Album yang di gadang-gadang sebagai album terbaik mereka.

Di tahun 1978, Phil Spector seorang produser kenamaan mengajak Ramones untuk terlibat di film komedi musikal berjudul Rock 'n Roll High School sekaligus berencana memproduseri album baru mereka. Spector menginginkan Ramones untuk sedikit merubah cara dan muatan bermusik mereka agar sesuai dengan selera pasar.

Ramones tak bisa berkutik, Johnny pun sempat bersitegang dengan produser yang memiliki sifat agak antik itu. Namun akhirnya album End of Century lahir juga. Album yang berada di peringkat 44 Billboard 200 itu mengangkat Ramones namun sekaligus menjatuhkannya. Belakangan, ketika Johnny mendekati akhir usianya, ia berkata kepada Marky, bahwa ia ingin me-remix  album tersebut dengan sound Ramones yang sesungguhnya.

Tidak ada yang bakal menyangka, bahwa kekompakan mereka di panggung tidaklah dibarengi dengan kekompakan dan hubungan baik di kehidupan sehari-hari. Selama karir mereka malang melintang di bawah naungan bendera Ramones, 22 tahunnya dipakai Joey dan Johnny untuk tidak saling bicara. Permusuhan mereka disebabkan wanita.

Johnny telah membuat rusak hubungan Joey dan kekasihnya, Linda yang selanjutnya dinikahinya. Lagu The KKK Took my Baby Away kabarnya adalah suara hati Joey tentang hal yang menyakitkan tersebut. Banyak orang mempertanyakan, mengapa Joey masih mau bergabung dengan Ramones setelah pengkhianatan yang dilakukan Johnny. 

Joey hanya berkata, "We're the only rock & roll band out there, everybody else has quit, but we're never going to quit. We're always going to be the Ramones."

Tahun 1985 album Too Tough to Die yang diproduseri oleh Tommy Ramone dan Ed Stasium rilis. Album ini semakin berisi dengan lirik yang dalam. Suara Joey pun jauh lebih berkarakter dari sebelumnya. Namun seperti yang sudah-sudah, album mereka ini tidak diikuti dengan kesuksesan. Sebagaimana diketahui, Ramones adalah grup pelopor punk yang paling tidak beruntung secara komersial. Album pertama mereka yang bertajuk Ramones, baru disertifikati Gold pada tahun 2014, 38 tahun setelah album tersebut rilis.

Kelelahan dan rasa bosan akan pertengkaran tak berujung pun selanjutnya menyerang bassist mereka, Dee Dee. Ia pun ingin berputar haluan menyongsong perubahan. Dan musik yang dipilihnya adalah hip hop rap. Tahun 1988, album rap Dee Dee yang berjudul Standing in The Spotlight dibawah nama Dee Dee King rilis dan sukses terjerembab menjadi salah satu album paling buruk sepanjang masa.

Tahun 1989, sesuai janjinya, Dee Dee meninggalkan Ramones, namun ia masih menulis lagu untuk band yang membesarkannya itu.  Sebagai pengganti Dee Dee, direkrutlah Christopher Joseph Ward, atau yang selanjutnya dikenal dengan CJ Ramone dan bertahan hingga band ini bubar.

Akhirnya, Johnny lah yang memutuskan akan bertahan sampai kapan grup punk yang telah mempengaruhi banyak musisi dunia seperti Nirvana, Metallica, U2, sampai Greenday itu. Dan rupanya tanggal 6 Agustus 1996 adalah tanggal yang di pilih Johnny untuk membubarkan band mereka.

Sebuah konser perpisahan dihelat di Hollywood Palace yang didukung oleh banyak musisi kondang diantaranya Chris Cornel dan Ben Shepherd dari Soundgarden, frontman Motorhead Lemmy Kilmister, Lars Fredericksen dan Tim Amstrong dari Rancid serta pentolan Pearl Jam, Eddie Vedder. Seiring dengan berakhirnya lagu Anyway You Want It milik Dave Clark Five yang dinyanyikan bersama Eddie Vedder, mereka pun membubarkan diri, pergi begitu saja tanpa basa-basi.

Ramones, band punk pertama di Amerika Serikat itu pun bubar tak lama ketika Joey meninggalkan band tersebut. Joey tidak pernah akan tergantikan oleh siapapun, begitulah pengakuan Johnny. Walaupun mereka saling benci namun, mereka tetap percaya bahwa Ramones adalah rumah mereka yang sebenarnya. Tempat dimana mereka saling terhubung dengan melakukan sesuatu yang besar untuk dunia musik khususnya punk.

Tahun 1997, Joey meninggal dunia karena limfoma yang telah lama ia derita. Hanya Marky yang mau menemuinya sesaat sebelum ajal memanggilnya.

Beberapa tahun setelah kematian Joey, band yang telah menginspirasi Stephen King dengan Pet Semetary nya itu diganjar penghargaan Rock 'n Roll Hall of Fame yang dihadiri oleh Johnny, Tommy, Marky dan Dee Dee. Tragisnya tidak ada satupun dari mereka yang bersedia mengklaim penghargaan untuk kawan mereka, Joey yang telah pergi untuk selamanya.

Tak lama berselang, Dee Dee meninggal dunia karena overdosis. Johnny pun menyusul, ia meninggal di Los Angeles pada tanggal 15 September 2004. Akan halnya Tommy, ia meninggal karena kanker pada tanggal 11 Juli 2014, di usianya yang ke 65 tahun.

Keempat Ramone telah pergi untuk selamanya, namun karya-karya mereka masih dan akan selalu bergema dimana-mana.  Ramones menunjukkan bahwa sebuah band tidak hanya semata-mata memainkan musik yang sama, namun lebih dari itu. Sebuah band harus dilandasi oleh ikatan  kuat yang terbentuk dari semangat, kepercayaan, dan tujuan yang sama.

Hey-Ho, Let's go.

Sekian.

*Dari berbagai sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun