"Ditambah adanya pemisahan lajur kendaraan, dari kendaraan roda dua sampai yang tak terhingga."Â
"Dan juga yang tak beroda bang, kayak mobil melayang di film Star Trek." Gading tersenyum.
"Hmm dasar penggila film." Bagus tertawa.
"Yang paling penting sih adanya transportasi umum yang nyaman dan aman. Sepertinya mata kita gak akan sesemrawut ini deh bila di depan sana ada monorel atau bis bis besar yang bisa mengangkut banyak orang sekaligus seperti yang sedang di buat prototipenya di China."
"Oh iya, bis yang bagian bawahnya bisa di lewati oleh kendaraan yang lebih kecil itu ya bang. Efektif dan efisien."
Bagus mengangguk. "Kan enak ya, jalanan bagus di tunjang dengan transportasi umum yang nyaman. Banyak orang pasti akan meninggalkan kendaraan pribadinya dan beralih ke transportasi umum. Selain murah juga tidak melelahkan."
"Pastinya bang. Oh iya sampai lupa aku belum sapu sapu. Ku tinggal dulu ya bang."
"Silahkan."
Bagus memperhatikan Gading yang tengah sibuk membersihkan teras luar kedai kopi itu. Sementara cangkir kopi kedua telah menghampiri mejanya.
"Ngopi lagi bang?" Gading kembali duduk di samping Bagus.
"Yah, sepertinya aku bakal lama di sini."