Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lingkaran Lima #9: Tikar Keramat

20 Mei 2016   14:47 Diperbarui: 1 Juni 2022   18:19 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu gue gak bisa merem barang sedikit pun, si Alam King emang selalu bikin gue merana. Gue ketap-ketip merhatiin cicak yang nempel di dinding. Dia melet-meletin lidah kayak lidah Stones. 

Tu cicak entah lagi rajin nangkepin nyamuk, entah lagi ngolok-ngolok gue, yang pasti dia betah banget nempel di dinding depan mata gue.

Tiba-tiba gue denger ada suara ketukan di jendela. Gue ingin merem tapi gak bisa. Mata gue ini sombong banget sih, diajak merem gak mau. 

Gue denger lagi ketukan itu, dan tiba-tiba gue liat sebuah bayangan di luar jendela. Saking paniknya gue tendang kaki Fani yang tidur di bawah kursi. Gue harap itu gak masuk pelanggaran, kalo iya kan berabe dua kartu kuning bakal rubah jadi kartu merah. 

Mending kalo kartunya multifungsi bisa di tempelin ke jidatnya vampir Jiangshi biar gak loncat-loncatan lagi, kalo enggak gimana?

"Lu kenapa sih?" Fani bangun sambil mencetin jerawat di idungnya.

"Ada orang di luar, tadi ngetuk-ngetuk jendela."

"Hadeh, angin kali."

"Ihh orang, gue liat kok."

"Heuh lu tu ya, gak di kosan gak di sini, bawaannya berfatamorgana melulu." Fani masang kacamata minusnya, lalu beranjak ke jendela. Gue berjingkat di belakangnya.

"Tu bener kan ranting yang kena angin." Fani buka gorden jendela yang berkain tipis, setipis kulit ari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun