Raya terperangah, baru kali ini Andra menanyakan ihwal itu.
Raya menggeleng.
"Aku hanya ingin tahu, mengapa ada orang yang berbuat ... " lanjut Andra.
"Hey, don't look back in anger ya."
Raya mengusap lengan Andra lembut lalu memasangkan headphone di kepala pemuda itu dan memutarkan lagu milik Oasis.
Sebenarnya Raya sudah tahu siapa orang yang melakukan hal tak terpuji itu dan mengapa. Namun ia tidak ingin Andra tahu sebelum keadaannya benar benar pulih. Emosi Andra masih sangat labil, Raya takut semua cerita tentang pelemparan sepatu itu malah akan menganggu proses penyembuhan Andra.
***
Raya merapikan jas, kemeja dan dasi yang ia pinjam dari Ringgo lalu membawanya bersama kamera DSLR yang tersimpan aman dalam tasnya.
Kakinya sejenak urung melangkah ketika melihat pemandangan di hadapannya. Andra dan kedua orang tuanya tengah berbincang hangat. Tak lama Tante Reina, Mama Andra, menyadari kedatangan Raya dan melambaikan tangannya. Raya menghampiri mereka.
"Makasih ya Ray, Tante bersyukur, Andra punya teman seperti kamu." Tante Reina berbisik dan membelai punggung Raya lalu menggandeng tangan suaminya dan pergi ke luar ruangan.
***