Biasanya, masalah ini terjadi karena daun yang dipilih bukan daun yang tua. Jadi untuk membuat bubuk kelor, daun yang dibutuhkan adalah daun tua yang warnanya hijau tua. Daunnya pun saat dipegang lebih terasa tebal dan kaku.
2. Apakah kelornya harus dicuci dulu?
Kalau saya sendiri, menjawabnya dengan iya. Meskipun sebetulnya, kalau daun kelornya sering terkena hujan, biasanya daun tersebut sudah bersih.
Namun tak jarang, kelor ini jadi tempat persembunyian serangga seperti labar-laba kecil. Selain itu karena nantinya untuk dijadikan bubuk dan langsung dipakai, untuk itu sebelum diolah, daun harus dalam kondisi bersih.Â
Namun sayangnya, daun kelor ini memang agak susah jika dicuci. Tipe daunnya seperti memiliki lapisan lilin yang jika dicuci, malah 'bermusuhan' dengan air.
Untuk itu, biasanya saya menyiasatinya dengan meletakkan daun kelor yang sudah dipetik ke dalam wadah plastik yang berongga. Daun kelor ini lalu dicuci di bawah kucuran air mengalir secara langsung.Â
Jadinya, kita tak perlu susah meniriskan daun kelor yang sudah dicuci. Apalagi daun kelor basah yang kena air, biasanya malah akan lengket ke tangan kita. Nah jika kita mencucinya dengan cara ini, proses pencucian daun kelor akan lebih mudah.
3. Kita harus menjemur daun kelor tapi tidak boleh terkena matahari langsung. Itu maksudnya bagaimana ya? Apa iya bisa kering?
Yang perlu diperhatikan dalam proses pengeringan adalah kita harus meletakkan daun kelor yang sudah dicuci di sebuah wadah lebar. Hindari proses penjemuran dengan meletakkan dau kelor dalam tumpukan tebal.
Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah jangan menjemur daun kelor dengan terkena sinar matahari langsung. Daun kelor harus dikeringnya di luar ruangan saja.