Cerita tadi hanyalah satu dari sebuah cerita tentang betapa pentingnya kebiasaan berliterasi dalam masyarakat. Masyarakat yang terbiasa memiliki kebiasaaan literasi apalagi sejak dini, akan meningkatkan kualitas kecerdasannya.
Tentunya, kebiasaan berliterasi ini harus dimulai dari bebasnya buta huruf di masyarakat Indonesia. Jika kondisi tersebut masih ada di Indonesia, tentunya perlu banyak pihak yang harus saling membantu untuk membebaskan masyarakat dari buta huruf.
Masalah seperti lokasi tempat tinggal yang jauh dari peradaban hingga sulit dijangkau untuk akses pendidikan, kurangnya stimulus untuk mulai membaca, bahkan minimnya minat membaca, semua masalah itu memerlukan kepedulian pemerintah dan masyarakat.
Seperti cerita mantan murid saya tadi, jikalah saja tidak ada guru BK yang peduli, yang tahu bagaimana cara atau solusi dari masalah tersebut, tentunya anak tersebut akan selalu lekat dengan label IQ rendahnya.
Demikian halnya dengan yang terjadi di masyarakat kita. Tanpa kepedulian mereka yang tahu solusinya, maka masalah buta huruf di Indonesia tidak akan pernah bisa selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H