Karena adegan merupakan pondasi bagaimana sesuatu terjadi, maka setiap adegan tidak berdiri sendiri.
Satu kejadian memengaruhi kejadian yang lain. Misal, ada dua hal yang dilakukan di tempat yang berbeda dalam waktu bersamaan.
Apakah sudah sangat jelas bagi pembaca bahwa kita berada pada tempat dan waktu yang berbeda? Pada bagian mana ini saling terkait.
3. Jangan jadi 'Tuhan' yang Sok Tahu.
Penulis boleh merasa jadi 'Tuhan' dalam tulisannya. Tapi, pastikan semua yang terjadi memang layak diterima para tokoh.
Apakah penulis menyelesaikan konflik yang dihadapi tokohnya terlalu cepat?
Jika iya, berarti penulis telah melakukan kesalahan menghancurkan rasa ingin tahu pembaca yang terlalu cepat.
Jadi 'Tuhan' bukan pekerjaan mudah. Setiap tokoh punya hak untuk berkembang. Penulis harus bisa menjadi 'Tuhan' yang bijak.
4. Hindari adegan atau tokoh yang muncul tiba-tiba
Dalam membangun cerita, jangan memasukkan adegan atau tokoh tiba-tiba.Â
Seringkali di tengah-tengah cerita, kita menemukan adegan atau tokoh yang sifatnya tempelan. Apabila dalam naskah kita menemukannya, maka jangan ragu untuk memangkasnya.