Plot yang bagus menurut saya akan lebih baik jika ditentukan saat membuat kerangka karangan. Membosankan atau memikatnya sebuah cerita akan tergantung dari sana.
Dialog
Dialog penting untuk menghidupkan cerita. Gunakan dialog untuk memperkuat cerita dan menghidupkan karakter. Jangan menggunakannya sebagai cara untuk memanjang-manjangkan cerita.
Ini hal yang perlu diperhatikan, menjadikan dialog sebagai unsur dan penentu alur cerita.
Beberapa karya bahkan akhirnya menjadi terkenal karena penulisnya mampu menciptakan dialog tokoh ceritanya yang mengena ke pembaca. Bahkan, hingga banyak orang mengoleksi kutipan-kutipam dialognya.
Menjaga nafas dalam berkarya
Tulislah cepat-cepat. Kita harus cepat menyelesaikan cerita sebelum kehilangan mood. Kalau terlalu lama manyun di satu cerita, kita sendiri akan bosan dan kelelahan.Â
Kalau menurut saya, ada tipe penulis yang memang prosesnya seperti ini. Tapi seandainya tidak demikian, sah-sah saja. Karena ada juga penulis yang benar-benar detail serta perfeksionis sehingga proses kreatifnya untuk sebuah karya fiksi bisa sampai bertahun-tahun lamanya.
Evaluasi
Cerita kita sudah selesai. Simpan barang seminggu. Tulis lagi cerita baru. Setelah kurang lebih seminggu, tiba saatnya untuk mengedit cerita yang lama. Perbaiki sebagus-bagusnya cerita tersebut. Baik juga meminta teman untuk membaca cerita kita. Mereka biasanya jeli melihat kesalahan. Tak usah cemberut jika mereka mengkritik. Dan ada beberapa hal kecil tapi tidak sepele yang harus juga kita perhatikan dalam menulis cerita selain 10 tadi.
Saat proses ini, tempatkan diri kita sebagai orang lain yang membaca sebuah karya fiksi. Dengan cara ini, kita bisa mengevaluasi seobjektif mungkin tulisan kita sendiri.