Bagi para penulis yang sudah jago, ilham tampaknya datang begitu saja setiap saat. Bagi para penulis baru? Jangan khawatir, ilham bisa didapat di mana-mana. Banyak hal sederhana bisa menginspirasi. Ini hanya persoalan 'cara melihat'.
Untuk mengasah kepekaan dalam mendapat ilham alias inspirasi kepenulisan, selama ini saya kerap memakai logika bertanya. Misalkan saat membuat cerpen Mengapa Balon Hijau Meletus Lebih Dulu, saya berpikir, mengapa dalam lagu itu harus balon hijau yang meletus. Mengapa kok tidak warna lain.Â
Ilham atau inspirasi menulis juga bisa begitu mudah saya dapatkan dari lirik lagu, berita, fenomena, atau orang yang berkonflik dengan saya.
Saya tinggal mengolah dengan mengawali pola berpikir dengan bertanya, bagaimana jika, mengapa, apa yang terjadi jika ... , dan yang lainnya.
Konsep cerita
Rumuskan konsep cerita kita. Ini tentang 'apa' yang ingin kita sampaikan. Misal, dalam MMJ (Marmut Merah Muda karya Raditya Dika), Radit ingin bicara tentang cinta yang diam-diam.
Mau apapun cerita yang kita buat, karya tersebut akan makin kuat jika kita bisa membuat pondasi tentang inti atau tema dasarnya.
Langkah ini bisa menjadi pengunci kerangka cerita sehingga nantinya tidak melenceng ke mana-mana.
Peristiwa kunci
Tulislah daftar peristiwa kunci yang akan terjadi dalam cerita kita. Tulis karakter-karakter yang akan menghidupkan cerita. Tidak harus detail. Ini hanya sketsa kasar jalannya cerita.
Saat membuat kerangka tulisan, biasanya itu sekaligua menjadi penentu alur cerita nantinya.