Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Membuat Karya Fiksi jadi Lebih Berbobot

20 Februari 2022   15:28 Diperbarui: 20 Februari 2022   15:31 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi para penulis yang sudah jago, ilham tampaknya datang begitu saja setiap saat. Bagi para penulis baru? Jangan khawatir, ilham bisa didapat di mana-mana. Banyak hal sederhana bisa menginspirasi. Ini hanya persoalan 'cara melihat'.

Untuk mengasah kepekaan dalam mendapat ilham alias inspirasi kepenulisan, selama ini saya kerap memakai logika bertanya. Misalkan saat membuat cerpen Mengapa Balon Hijau Meletus Lebih Dulu, saya berpikir, mengapa dalam lagu itu harus balon hijau yang meletus. Mengapa kok tidak warna lain. 

Ilham atau inspirasi menulis juga bisa begitu mudah saya dapatkan dari lirik lagu, berita, fenomena, atau orang yang berkonflik dengan saya.

Saya tinggal mengolah dengan mengawali pola berpikir dengan bertanya, bagaimana jika, mengapa, apa yang terjadi jika ... , dan yang lainnya.

  1. Konsep cerita

Rumuskan konsep cerita kita. Ini tentang 'apa' yang ingin kita sampaikan. Misal, dalam MMJ (Marmut Merah Muda karya Raditya Dika), Radit ingin bicara tentang cinta yang diam-diam.

Mau apapun cerita yang kita buat, karya tersebut akan makin kuat jika kita bisa membuat pondasi tentang inti atau tema dasarnya.

Langkah ini bisa menjadi pengunci kerangka cerita sehingga nantinya tidak melenceng ke mana-mana.

  1. Peristiwa kunci

Tulislah daftar peristiwa kunci yang akan terjadi dalam cerita kita. Tulis karakter-karakter yang akan menghidupkan cerita. Tidak harus detail. Ini hanya sketsa kasar jalannya cerita.

Saat membuat kerangka tulisan, biasanya itu sekaligua menjadi penentu alur cerita nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun