Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjemput Dermawan

18 Februari 2022   07:50 Diperbarui: 18 Februari 2022   07:53 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terus," Desi masih penasaran dengan cerita adik sepupunya. "Dari orang segitu banyak kemarin itu, kamu dapat berapa?"

Heni tersenyum simpul. "Lumayan Mbak. Aku sama Bu Sofi bisa dapat 5 jutaan! Kan kita bisa dapat sekitar sepuluh persennya."

Desi menggeleng-gelengkan kepala. "Oalah Hen... Kalau aku jadi kamu, jujur, aku nggak bisa dan nggak terima. Wong ibaratnya ngelamar jadi guru, kok malah disuruh minta-minta sumbangan!" Desi bersungut-sungut.

Pernyataan Desi cuma disambut dengan senyum santai oleh Heni. Kegiatan yang sudah dilakukannya beberapa kali itu telah melunturkan keterkejutannya pada saat penugasan pertama ketika ia diminta untuk keliling mencari dana oleh pimpinan yayasannya.

**

Heni ingat bagaimana awal ia tahu tentang kegiatan mencari dana di TK-nya.

"Bu Heni, sebentar lagi kan waktunya liburan, Bu Heni ikutan turun juga ya. Cari dana," ujar Bu Titik.

"Cari dana? Dana apa tho, Bu Sofi?" karena tak berani bertanya langsung dengan Bu Titik yang terkenal kerap tegas dan cenderung ketus bila sedang bicara, Kiki pun akhirnya bertanya tentang apa yang dimaksud oleh Bu Titik itu kepada Bu Sofi.

"Oh, itu... Ya kalau pas liburan sekolah anak-anak, kita memang dapat tugas Bu buat minta dana ke beberapa orang. Soalnya kalau nggak gitu, sekolah TK tempat kita ini nggak bisa maju. Dana dari dinas soalnya nggak cukup," jelas Bu Sofi.

"Lho, kenapa itu jadi tugasnya kita? Kok nggak pengurus saja yang minta dana? Lagi pula, kita kan guru. Tugas kita kan ya ngajar anak-anak," ada nada sengit di suara Heni saat berkomentar.

Bu Sofi tersenyum tipis. "Hehehe... yang penting sekarang itu, kita bisa kerja halal, dan dapat uang. Kalau saya sih, ya begitu saja Bu, prinsipnya. Lha wong saya cuma lulusan SMA. Tapi, saya kerja kayak begini ini sudah syukur alhamdulillah. Lumayan, buat nambah bantu-bantu suami. Apalagi saya punya anak tiga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun