Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Di Balik Kelezatan Liputan Kuliner

15 Februari 2022   17:29 Diperbarui: 18 Februari 2022   16:41 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai-sampai saya heran setengah mati, apa sih yang bisa dinikmati dari masakan yang terasa kurang bumbu itu?

Yah, mungkin itu dikarenakan lidah saya yang sejak kecil paling kenal dan suka dengan segala masakan yang kaya akan citarasa bumbu kali ya?

Belum lagi saat disodorkan sebentuk krim berwarna hijau yang konon katanya menjadi sambal ala orang Jepang. Wasabi, nama itu tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup.

Awalnya karena saya maniak dengan sambal, saya cocol saja cumi berbalut tepung ke wasabi.

Waktu makanan itu saya gigit dan teraba oleh lidah saya, hua...setengah mati saya tahan rasa mual yang tiba-tiba menjalar.

Sementara itu kepala koki yang menawari dan mengenalkan saya dengan wasabi malah senyum manis sambil berkata, "Bagaimana, enak bukan?"

Karena saya adalah tamu dan orang yang notabene sudah diajak makan gratis, dengan penuh kesopanan, saya anggukan saja kepala saya tanda iya sembari tak lupa untuk tersenyum.

Padahal aslinya, lidah saya sudah terasa gatal dan mulut pun ingin menumpahkan sebentuk makanan yang rasanya tak ingin saya telan.

Sejak itulah jika menyaksikan tayangan acara masak-memasak di televisi, saya selalu berpikir nasib si juru liput. Atau, orang yang jadi tamu acara tersebut dan ketiban nasib dimintai sang koki untuk mengicipi masakan.

Coba saja lihat di televisi acara masak memasak di mana si koki akan menodongkan pertanyaan, "Bagaimana, enak?"

Bagi saya, ini kalimat tanya tapi seperti mengandung perintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun