Dulu sewaktu menjadi reporter, ada dua macam liputan yang paling saya suka. Kalau nggak jalan-jalan, ya urusan kuliner!
Jika meliput tempat hiburan atau rekreasi, meskipun dalam kondisi meliput, tetap saja terkadang bisa kecipratan sedikit yang namanya menikmati fasilitas rekreasi itu sendiri.
Sedangkan bila liputan kuliner, serunya ya apalagi kalau bukan karena urusan makan-makannya. Belum lagi jika itu terkait dengan menu baru yang akan diluncurkan sebagai produk baru dari suatu tempat. Hmm...nyam nyam rasanya!
Pernah juga saat dulu, saya bisa membawakan beberapa toples makanan kecil untuk diserbu oleh teman-teman di ruang redaksi.
Ini gara-gara tempat yang saya liput, membolehkan saya membawa aneka bentuk makanan kecil yang resepnya akan saya tulis.
Beruntungnya, saya hari itu sedang merayakan ulang tahun. Setelah seharian bingung memikirkan dana dan apa yang akan saya beli untuk teman-teman di ruang redaksi. Eh... ternyata Tuhan memberikan saya jalan dengan bingkisan dari tempat yang usai saya liput kulinernya!
Tapi, pernah juga saya sampai kapok setengah mati gara-gara urusan liputan kuliner.
Kejadian pertama adalah ketika diminta meliput Japanese Food di sebuah hotel.
Buat saya yang saat itu belum pernah mencicipi masakan Jepang, ya semangat-semangat saja. Apalagi bisa gratis makan. Hore!!!
Nyatanya, lidah saya tidak cocok sama sekali dengan cita rasa masakan tersebut.