Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebotol Krim Pemutih

5 Februari 2022   06:08 Diperbarui: 5 Februari 2022   06:10 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, keinginanku tertahan. Sungguh tak sopan rasanya apabila aku meminta meski dalam perhitungan itu tadi, akulah tuan rumah yang telah menyediakan tempat berteduh untuknya malam ini.

"Wangi betul, ye?" aku berbasa basi.

Wanita ayu itu mengangguk. "Saya sudah lama pakai ini. Kalau tidak, nanti kulit saya bisa merah-merah karena tidak kuat terkena cahaya matahari," demikian alasannya.

Sedikit keningku berkerut, mengapa alasannya bisa berbeda dengan wanita cantik yang ada di televisi?

"Benar itu bisa buat kulit kite jadi putih?"

Wanita yang kutanya tertawa. "Hm... mungkin! Tapi... saya memang sudah dari lahir berkulit putih, Bu! Jadi alasannya ya itu tadi, saya nggak mau kulit saya kemerahan karena kena panas matahari."

Kuamati wajah dan tubuh wanita di hadapanku. Betul, kulit tubuh dan wajahnya sama putihnya. Tapi jika di televisi wanita itu bisa putih karena krim ini, pastinya wanita ini pun juga bisa tetap putih karena krim itu.

"Nah, sudah deh!" sentuhan ringan terakhir dilakukan jarinya di kedua pipi putriku.

Anis mengambil kaca yang tergeletak di dekat kaki wanita itu. Alisnya bertemu, "Kok Anis tak nampak putih macam Kakak? Anis kan sudah pakai krim ini juga? Orang di tivi itu cakap, siapa saje yang pakai krim ini katanya bisa putih seperti wanita di tivi itu. Seperti Kakak juga!"

"Hush!" kututup mulut Anis dengan jari tanganku yang merapat. "Engkau tu ha, sudah diberi, pun! Cakap lah, terima kasih!"

Wanita itu tertawa. "Yang di iklan itu, orangnya memang sudah putih! Kakak juga aslinya memang sudah berkulit putih dari lahir."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun