Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Ibu, Saya Belajar Berbagai Bentuk Keberanian

6 Desember 2020   14:56 Diperbarui: 6 Desember 2020   15:17 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisa dibilang, bagaimana cara saya lahir ke dunia lah yang juga membuat saya menjadi seperti sekarang.

Pernah ibu bercerita, saat akan melahirkan saya, ia berangkat sendiri ke rumah sakit dalam kondisi lendir serviks yang telah keluar. Sampai di rumah sakit, rupanya ibu sudah bukaan tiga.

Saya lahir ke dunia dengan keberanian ibu | dokpri
Saya lahir ke dunia dengan keberanian ibu | dokpri

Saat itu ayah masih bekerja. Tetangga yang ada menyuruh ibu untuk bergegas ke rumah sakit sementara ia ke kantor ayah memberi tahu jika ibu akan melahirkan.

Ketika saya kecil di Bekasi, bagaimana ibu harus sendirian bersama saya dengan membawa adik ke rumah sakit dalam kondisi kejang, naik koasi, itu pun dilakoni ibu. Saat itu saya masih TK. Sedangkan adik usia tiga tahun.

Ibu berkali-kali menunjukkan pada saya, menjadi wanita itu harus mandiri. Tidak mudah bergantung pada orang lain dan berusaha mengatasi segalanya sendiri.

Ibu Mengajari Bagaimana Berani Mendobrak Keterbatasan

Kata ibu, ia tak pernah lulus SD. Alasannya klise, tidak ada biaya. Dan memang itu kenyataannya.

Tapi ibu adalah guru pertamaku mengenal aksara. Hingga di usia empat setengah tahun, saya jadi sudah lancar membaca.

Ibu juga yang jadi membuatku suka matematika khususnya aritmetika. Segala PR yang saya dapat dari sekolah, biasanya ibu pelajari dulu. Lalu malamnya, ibu mengajari saya cara mengerjakannya.

Khusus aritmetika, ibu mengenalnya dari pelajaran sekolah saya. Untuk yang satu ini, ibu benar-benar memelajari sendiri bagaimana contoh pengerjaan yang sudah saya tulis di sekolah, lalu mencernanya menjadi cara yang mudah untuk saya pahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun