Â
Mohon maaf, sebenarnya masih banyak yang hendak saya tuliskan. Namun karena sekarang sudah jam 1.30 pagi, baiknya saya menunaikan hak tubuh saya untuk beristirahat. Insya Allah tulisan ini akan saya sambung secepatnya, karena memang masih banyak yang ingin saya tuliskan.
Â
Namun sebelumnya, saya ingin mengajak Anda semua, untuk tidak terlalu emosional memandang Malaysia dan tidak menambah rasa panas yang ada. Walaupun banyak yang kurang puas dengan reaksi Pemerintah kita kepada Malaysia, namun saya akan coba memberikan tambahan sudut pandang, mengapa jalur diplomasi (dengan ketegasan!!) menjadi perlu dikedepankan.
Â
Sesungguhnya, first and foremost, kita adalah sama-sama manusia, makhluk Allah, yang sama-sama merasakan perasaan-perasaan yang sama: sedih, senang, haru, takut, bangga, cinta dan sebagainya, dan kemampuan akal budi untuk berolah rasa dan berkomunikasi dengan baik. Bukankah Allah telah mengingatkan bahwa Ia menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal? Dan mengenal adalah untuk saling mencintai, bukan?
Â
Allah knows best.
Â
Wassalamualaikum,
Â