Hallo, Kompasianers!Â
Parents, pasti sudah tidak asing dengan istilah Reward and punishment, ya? Ini merupakan salah satu teknik dalam parenting, terutama untuk proses pembentukan perilaku anak.Â
Namun, memberikan hukuman kepada anak ini seringkali menjadi polemik tersendiri bagi orang tua. Di satu sisi orang tua ingin menerapkan kedisiplinan, tapi di sisi lain pemberian hukuman bisa meninggalkan efek negatif pada diri anak, jika penerapannya tidak sesuai.Â
Hukuman (punishment) merupakan salah satu metode mendidik anak yang juga dianjurkan dalam Islam. Metode ini dinilai sangat efektif untuk membuat anak jera setelah melakukan suatu pelanggaran atau perilaku yang tidak baik/ tidak sesuai aturan. Â Maka hukuman menjadi sarana dalam pendisiplinan anak terutama untuk mengatasi penyimpangan anak, mendidiknya, Â meluruskan kesalahannya dan membentuk akhlaq serta mentalnya.Â
Prinsip Memberikan Hukuman pada Anak
Dalam kitab Tarbiyatul Aulad Fil Islam yang ditulis DR. Abdullah Nashih 'Ulwan, ada beberapa prinsip dalam memberikan hukuman kepada anak. Yaitu,Â
1. Bersikap lemah lembut adalah hal yang pokok dalam memperlakukan anak.Â
 Rasulullah, SAW bersabda :
"Beritahukanlah dan janganlah membuat takut, Â karena orang yang memberitahukan itu lebih baik daripada yang bertindak kasar" (HR. Al-Harist, Â Ath-Thayalisi, Â dan Al-Baihaqi)Â
2. Memperhatikan karakter anak yang melakukan kesalahan dalam memberikan hukuman.Â
Anak-anak memiliki kecerdasan, respon dan karakter yang berbeda-beda. Ada anak yang pendiam, perasa, cuek atau ada pula yang tempramental. Sehingga ada anak yang untuk menegur kesalahannya cukup dengan orang tua pasang muka masam. Tapi ada yang harus ditegur dengan kata-kata atau bahkan ada yang perlu harus dengan pukulan. Â