Awalnya kami ragu untuk melakukannya karena tidak ada pengalaman melakukan coaching, tapi dengan latihan sesuai dengan pendalaman dan mengikuti siklus supervisi klinis dari mulai pra observasi, observasi, pasca observasi dan tindak lanjut supervisi.Â
Ditambah dengan bimbingan dan masukan-masukan yang bermanfaat dari fasilitator, bagaimana melakukan coching supervisi akademik yang baik dan benar, kami dapat melakukan proses coaching dengan baik. Alhamdulillah, proses latihan menjadi pengalaman berharga, untuk dapat melakukan coaching pada kegiatan demonstrasi kontekstual.
Selanjutnya, coaching ini akan saya terapkan untuk dapat membantu permasalahan yang dihadapi rekan sejawat dan murid saya di sekolah, sehingga tercipta pembelajaran yang berpihak pada murid.
Salam dan bahagia....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H