Mohon tunggu...
Iis Sakila
Iis Sakila Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Menulislah supaya perjalanan hidupmu dikenang orang...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Pendidik sebagai Coach di Sekolah

14 Desember 2022   19:32 Diperbarui: 16 Desember 2022   16:38 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Selain kaitannya dengan materi modul 2.1 dan modul 2.2 PGP, keterampilan coaching juga berkaitan erat dengan modul 1.4 budaya positif, dimana guru menerapkan segitiga restitusi dalam membimbing murid berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka.

Dan saya merasa sudah baik dalam mengimplementasikan pembelajaran diferensiasi dan pembelajaran sosial emosional yang merupakan pembelajaran yang berpihak pada murid. Dan kedepannya saya akan memperbaiki pembelajaran tersebut sesuai refleksi setiap selesai pembelajarannya untuk memadukannya dengan keterampilan coaching, sehingga saya mampu mnggali dan mengembangkan potesi murid, selain itu saya dapat melakukan coaching ini juga terhadap rekan sejawat saya.

Bagaimana keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran? 

Keterampilan coaching menjadi pendekatan yang memberdayakan, karena berawal dari  paradigma berpikir coaching, yaitu fokus pada coachee, bersikap terbuka dan ingin tahu, memiliki kesadaran diri yang kuat dan mampu melihat peluang baru dan masa depan.

Kaitan keterampilan coaching dan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran adalah dimana guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengembangkan dirinya, baik murid maupun rekan sejawat. Dan pengembangan kompetensi di sekolah dengan rekan sejawat dilakukan melalui supervisi akademik. Supervisi akademik adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk memberikan dampak secara langsung pada guru dan murid di kelas. 

Supervisi akademik dapat dilakukan dengan efektif apabila dalam prosesnya mempraktikkan keterampilan coaching dalam menggali potensi guru, seperti kehadiran penuh, mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot.

Dengan memiliki paradigma berpikir coaching, akan meningkatkan peranan pendidik di sekolah sebagai seorang supervisor. Supervisor yang dimaksud dapat diperankan oleh kepala sekolah, guru senior dan rekan sejawat.

Kegiatan supervisi akademik hanya memiliki sebuah tujuan yakni pemberdayaan dan pengembangan kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan mencapai tujuan pembelajaran (Glickman, 2007, Daresh, 2001). Supervisi menjadi sebuah tagihan atau kewajiban para pemimpin sekolah dalam tanggung jawabnya mengevaluasi para tenaga pendidik.

Selama ini, supervisi akademik yang pernah saya alami dimana kepala sekolah hanya sebatas dalam mengobservasi kegiatan pembelajaran di kelas saja, tidak melakukan percakapan awal maupun akhir sebagai upaya menuntun, mengapresiasi dan penguatan.

Pada modul 2.3 ini, saya merasa tertantang untuk melakukan kegiatan coaching bersama rekan-rekan CGP saya. Kami dalam kelompok melaksanakan praktik coaching, dimana tiap kelompok terdiri dari 3 orang CGP. Saya berperan sebagai coach, rekan pertama berperan sebagai observer, dan rekan saya yg kedua berperan sebagai coachee. 

Coach adalah orang yang memberikan pertanyaan-pertanyaan berbobot yang dapat menggali potensi, menuntun coachee menemukan solusi dan strategi untuk permasalahannya. Coachee orang yang memiliki permasalahan pembelajaran, dan ingin dituntun coach menemukan solusi terbaik dari permasalahannya. Dan observer yang melakukan pendampingan dan pengamatan atas proses coaching yang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun