Mohon tunggu...
Iis Pernata
Iis Pernata Mohon Tunggu... Guru - IBU RUMAH TANGGA

Selalu bersyukur, bermimpi dan berharap kepadanya...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terpaksa Meminang 2: Jebakan Masa Lalu

6 Maret 2022   16:58 Diperbarui: 6 Maret 2022   17:01 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Setelah hening sekian detik diujung telepon, Sam hampir memutuskan panggilan ketika Arini berbicara dengan nada bergetar.

"Halo Sam? Kamu dengarkan suaraku?" Arini memastikan. 

"Iya, Rin. Ada apa?" Tanya Sam heran. "Sam, aku boleh minta tolong gak?" Terdengar suara krasak-krusuk di belakangnya "Minta tolong?" Sam mengulangi. "Iya Sam, please". 

 Masih segar diingatan Sam, tatkala Arini melepasnya, berharap cinta lain yang lebih baik dari dirinya. Mengingat hal itu, ia bertekad membentangkan jarak selebar-lebarnya dengan Arini, agar rasa cinta yang teramat dalam mampu tergerus oleh waktu, meskipun harus memakan periode yang cukup panjang.  Jika  saja takdir dan kehendak wanita itu tidak memisahkan mereka, mungkin saat ini Arini-lah yang terbangun di samping Sam.

Sam tidak ingin lagi berurusan dengan Arini. Sungguh.
"Maaf, Rin. Aku cukup sibuk belakangan. Jadi, gak bisa. Maaf ya" Sam hendak menutup panggilan, namun suara isakan Arini menahannya

"Sam, kitakan teman. Masa gak bisa, ini demi hidup dan mati aku Sam. Kamu gak kasian sama aku?" 

Teman? Sejak kapan Rin? Sejak kamu ninggalin aku demi laki-laki kaya itu?

"Emang masalah apa Rin? Suami kamu mana?" Tanya Sam penasaran. "Sam, suamiku menghilang sejak seminggu yang lalu," Arini terdengar menahan tangis "aku udah cari kemana-mana Sam tapi gak ada hasil. Teman-temannya juga gak tau". 

Sam berhati-hati memilah ucapannya, ia dan wanita ini akan dapat masalah kalau berhubungan lagi. "Kamu dimana sekarang Rin?" "Aku di Skotlandia sekarang Sam, aku dapet telepon dari temen di indonesia kalau beberapa jam lalu Arga terlihat di bandara dengan temannya, aku mau pulang ke indonesia, tapi Alisha gak mungkin. Aku udah gak punya keluarga disana" nada ucapan Arini yang sangat meyakinkan membuat Sam luluh juga.

Ini yang terakhir. Sam memutuskan. Sam membuang nafas  sekali lagi sebelum menanggapi permintaan sahabat yang disayanginya itu.

"Oke," Sam mengingatkan lagi "tapi ini yang terakhir Rin. Aku sudah gak bisa lagi nolong kamu. Dan ini karena sangat urgen dan demi hidup dan mati kamu, ya kan?" "Iya Sam. Makasih ya. Aku sayang kamu" Sam tidak menanggapi, setelah menjelaskan kronologinya persis apa yang dibutuhkannya, Arini mengakhiri panggilan dengan Sam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun