Mohon tunggu...
Iis Pernata
Iis Pernata Mohon Tunggu... Guru - IBU RUMAH TANGGA

Selalu bersyukur, bermimpi dan berharap kepadanya...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terpaksa Meminang: Bagian Satu

5 Maret 2022   22:46 Diperbarui: 5 Maret 2022   22:48 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku terpaku, kala tangan cantik nan lentik menghidangkan kopiku. Tak ada kuku panjang khas gadis kota. Hanya ada kuku-kuku mungil yang bersih dan berwarna bening kemerah-jambuan.

Mataku otomatis menyusuri tangan itu hingga kudapati wajah cantik dengan hijab coklat muda senada dengan baju gamisnya. 

"Cantiknya..." gumanku.

Dia tersenyum, membuatku mematung seketika.

"Ada lagi yang dibutuhkan pak?" Tanyanya.

"Ti-tidak, cukup. Thank you" terbata kujawab pertanyaannya. 

Dia berlalu meninggalkanku, aku yang masih mematung menatap punggungnya. Seketika aku mengulum senyum. Tak sadar ternyata Manejer Restoran sudah di depanku.

"Silahkan dinikmati kopinya Pak" Tawarnya menunjuk cangkirku.

Aku menyesap kopiku.

Pikiranku masih dibayangi gadis cantik pramusaji tadi. Cantik alami. Wajahnya bening. Tak ada riasan menonjol, hanya dengan Make Up minimalis yang sempurna serta bibir mungil berwarna merah muda yang diolesi lipbalm seadanya. 

Sungguh menawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun